Para pemimpin Muslim dan negara-negara mayoritas Muslim mengecam putusan hakim Israel yang memperbolehkan umat Yahudi berdoa dengan hening di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Pemerintah Inggris mengeluarkan 47 negara, termasuk Indonesia, dari red-list perjalanan virus Corona (COVID-19).
Putusan yang menuai penolakan itu dijatuhkan oleh hakim Pengadilan Yerusalem, Bilhha Yahalom, merespons petisi yang diajukan seorang rabbi Israel bernama Aryeh Lippo, yang pada 29 September lalu dijatuhi sanksi dilarang memasuki kompleks suci itu selama dua pekan setelah kedapatan berdoa di kompleks Al-Aqsa.
Dikeluarkannya 47 negara dan wilayah dari 'red-list' COVID-19 ini berarti para penumpang tidak lagi diwajibkan menjalani karantina hotel setibanya di Inggris
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Jumat (8/10/2021):
- Kapal Selam Nuklir AS Tabrak Objek Misterius di LCS, 11 Awak Terluka
Sedikitnya 11 awak mengalami luka-luka saat kapal selam nuklir milik Amerika Serikat (AS), USS Connecticut, menabrak objek misterius di Laut China Selatan (LCS). Objek yang ditabrak kapal selam AS itu dipastikan bukan kapal selam lainnya.
Seperti dilansir Associated Press dan Navy Times, Jumat (8/10/2021), insiden tersebut terjadi 5 hari lalu atau pada 2 Oktober, dengan kondisi kapal selam AS dilaporkan tetap 'aman dan stabil' serta bisa berfungsi secara penuh usai menabrak objek misterius saat menyelam di kawasan Indo-Pasifik.
Pada Kamis (7/10) waktu setempat, menurut laporan Navy Times, USS Connecticut telah tiba dengan selamat di pangkalan militer AS di Guam.
- Pasukan Khusus AS Diam-diam Latih Tentara Taiwan, Bisa Bikin Marah China
Pasukan operasi khusus Amerika Serikat (AS) disebut secara diam-diam telah melakukan pelatihan terhadap tentara-tentara Taiwan selama berbulan-bulan. Aktivitas militer AS ini berpotensi memancing kemarahan China, yang masih menganggap Taiwan sebagai bagian wilayahnya.
Seperti dilansir AFP, Jumat (8/10/2021), informasi itu diungkapkan oleh seorang pejabat Pentagon atau Departemen Pertahanan AS yang enggan disebut namanya.
Disebutkan pejabat Pentagon itu bahwa kontingen yang beranggotakan sekitar 20 pasukan operasi khusus dan pasukan konvensional telah melakukan pelatihan selama kurang dari setahun. Beberapa pelatih dari AS itu, menurut pejabat Pentagon tersebut, juga melakukan rotasi keluar dan masuk Taiwan.
Lihat juga video 'Ultranasionalis Yahudi Parade Bendera Israel, Picu Kekerasan Baru':
(nvc/nvc)