AS Selidiki Dugaan Eks Presiden Afghanistan Kabur Bawa Uang Jutaan Dolar

AS Selidiki Dugaan Eks Presiden Afghanistan Kabur Bawa Uang Jutaan Dolar

Mutia Safira - detikNews
Kamis, 07 Okt 2021 09:38 WIB
WARSAW, POLAND - JULY 08:  Ashraf Ghani, President of Afghanistan, arrives for the Warsaw NATO Summit on July 8, 2016 in Warsaw, Poland. NATO member heads of state, foreign ministers and defense ministers are gathering for a two-day summit beginning later today.  (Photo by Sean Gallup/Getty Images)
mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani (Foto: Getty Images/Sean Gallup)
Jakarta -

Otoritas Amerika Serikat akan menyelidiki dugaan mantan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani membawa uang jutaan dolar AS ketika kabur dari Afghanistan saat Taliban mendekati Kabul. Hal itu disampaikan John Sopko, Inspektur Jenderal Khusus AS untuk Rekonstruksi Afghanistan (SIGAR).

Sebelumnya, Ghani mengatakan pihaknya meninggalkan kabul untuk mencegah pertumpahan darah dan membantah laporan bahwa dia membawa jutaan dolar bersamanya. Namun, spekulasi terus berlanjut dan Kongres AS meminta tim Sopko untuk menyelidikinya.

"Pihak kami belum dapat membuktikannya. Kami masih mencari bukti-bukti. Sebenarnya, Komisi Reformasi Pemerintah telah meminta kami untuk mendalami kasus ini," ujar Sopko kepada subkomite DPR AS seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (7/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ghani telah menerima kritik keras karena melarikan diri ketika Taliban mencapai pinggiran Kabul pada Agustus lalu.

Kantor Sopko, SIGAR telah lama menyelidiki penipuan, pemborosan dan penyalahgunaan selama upaya pembangunan besar-besaran di Afghanistan yang berakhir kacau setelah 20 tahun karena pengambilalihan Taliban.

ADVERTISEMENT

Sopko mengatakan kepada subbagian Komisi Urusan Luar Negeri DPR yang mengawasi bantuan pembangunan bahwa kegagalan proyek AS bukan menjadi hal yang tidak dapat diprediksi, mengingat korupsi yang merajalela dan tata kelola yang salah.

"Korupsi mengakar di skala yang luas sehingga pada akhirnya mengancam misi keamanan dan rekonstruksi di Afghanistan", ucapnya kepada panel DPR.

Sopko menambahkan "sekarang adalah masa sulit bagi kita semua yang peduli dengan masa depan rakyat Afghanistan, terutama warga Afghanistan yang membantu AS dan sekutu selama 20 tahun terakhir".

Sopko juga menyatakan bahwa seluruh staf SIGAR - termasuk staf Afghanistan yang dipekerjakan di negara tersebut - telah diamankan dari Kabul.

Simak juga Video: Saat Taliban Berganti 'Peran' Jadi Polisi Perkotaan

[Gambas:Video 20detik]



(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads