Sebuah organisasi non-pemerintah (NGO) yang melacak praktik penganiayaan di sistem penjara Rusia menerima 'ribuan' video yang menunjukkan tindak pemukulan dan penyiksaan napi. Video ini disebut mengungkap merajalelanya penyiksaan di penjara.
Situs berita Mediazona pada Selasa (5/10) waktu setempat, mempublikasikan tiga video yang didapatkan oleh Gulagu.net yang dilaporkan menunjukkan sejumlah napi mengalami penyiksaan di sebuah rumah sakit penjara di kota Saratov, Volga.
"Ini merupakan kebocoran yang belum pernah terjadi sebelumnya yang akan mengirimkan gelombang kejut ke seluruh negeri. Secara total, kami memiliki lebih dari 40 gigabyte file yang menunjukkan penyiksaan yang meluas," tutur pendiri kelompok HAM anti-penyiksaan, Gulagu.net, Vladimir Osechkin, seperti dilansir The Moscow Times, Rabu (6/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kremlin dalam pernyataannya mengakui pihaknya mengakui adanya rekaman video dari rumah sakit penjara Saratov dan menyatakan bahwa Departemen Penjara Federal (FSIN) telah meluncurkan penyelidikan terhadap video-video itu.
"Jika ini dikonfirmasi, itu akan mengarah pada penyelidikan yang sangat serius," ucap juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada wartawan setempat.
Gulagu.net juga membagikan video yang diduga direkam di penjara yang sama di Saravtov kepada The Moscow Times. Video itu menunjukkan beberapa orang menggunakan objek besar untuk memperkosa seorang pria telanjang yang diikat ke tempat tidur.
The Moscow Times tidak bisa memverifikasi konten itu secara independen.
Menurut Osechkin, organisasinya mulai menerima rekaman video yang dibocorkan itu pada Maret lalu, dari seorang mantan napi di penjara Saratov yang dibebaskan pada Februari tahun ini.
Simak juga Video: Lagi dan Lagi, Rusia Cetak Rekor Kematian Akibat Covid-19
Osechkin menyebut napi itu merupakan spesialis IT dari Belarusia yang dilaporkan mendapatkan akses ke rekaman yang disimpan dalam komputer sistem penjara, yang merekam situasi di beberapa penjara di wilayah Irkutsk, Vladimir dan Saratov antara tahun 2018-2020.
Disebutkan Osechkin bahwa eks napi yang menjadi whistleblower itu telah meninggalkan Rusia pada awal pekan ini, menolak untuk mengungkap lokasinya karena mengkhawatirkan keselamatannya.
"Kami berencana merilis kumpulan video sedikit demi sedikit dalam beberapa pekan ke depan, karena sekarang sumbernya sudah berada di luar jangkauan otoritas Rusia," ucapnya.
Gulagu.net juga mengirimkan beberapa video ke Komisi Eropa untuk Pencegahan Penyiksaan dan Perlakuan Tidak Manusiawi atau Merendahkan atau Hukuman (CPT). Belum ada komentar dari CPT terkait video itu.
Osechkin mendirikan Gulagu.net sebagai organisasi HAM pada tahun 2011 untuk memantau pelanggaran hak-hak napi di Rusia. Dia meninggalkan Rusia tahun 2015 dan kini menetap di Prancis.
Situs Gulagu.net diblokir oleh pemantau media Rusia, Roskomnadzor, sejak Juli lalu usai mendapat permintaan dari Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) dan FSIN.
Dilakukan Penyelidikan
Pada Selasa (5/10) waktu setempat, Dinas Penjara Federal (FSIN) mengumumkan penyelidikan tengah dilakukan. Disebutkan FSIN bahwa tim mereka dari Moskow telah dikerahkan ke Saratov untuk 'memverifikasi akurasi informasi' dalam video tersebut.
Dalam pernyataannya kepada AFP, FSIN menyebut penyelidikan itu diawasi oleh 'kepemimpinan Dinas Penjara Federal'.
Selain otoritas penjara, cabang regional Komisi Investigatif yang menyelidiki kejahatan besar di Rusia, juga meluncurkan penyelidikan terhadap 'tindak kekerasan yang bersifat seksual'. Tindak kejahatan itu memiliki ancaman hukuman maksimum 10 tahun penjara.
Sementara kantor kejaksaan setempat, seperti dilaporkan RIA Novosti, juga meluncurkan penyelidikan soal perlakuan para tahanan di Saratov.
Juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov, menyatakan Kremlin mengetahui keberadaan video itu. "Jika keaslian material itu dikonfirmasi, maka tentu saja, ini menjadi alasan untuk penyelidikan serius," ucap Peskov kepada wartawan.
"Namun pertama-tama, perlu dilakukan dengan cepat tapi tetap tenang menyelesaikan masalah ini dan menetapkan keaslian material ini," imbuhnya.
Pada Selasa (5/10) waktu setempat, seorang sumber menuturkan kepada Interfax News Agency bahwa kepala FSIN cabang Saratov telah mengajukan pengunduran diri.