Pasukan Keamanan Taliban Tangkap 11 Militan Terkait ISIS

Pasukan Keamanan Taliban Tangkap 11 Militan Terkait ISIS

Tim Detikcom - detikNews
Selasa, 05 Okt 2021 17:32 WIB
Taliban akan kembali berlakukan hukuman potong tangan untuk pencuri. Meski dikritik publik, Taliban pastikan hukuman itu akan diterapkan lagi di Afghanistan.
Ilustrasi -- Pasukan petempur Afghanistan (dok. AP Photo)
Kabul -

Pasukan keamanan Taliban dilaporkan menangkap 11 militan terkait kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Afghanistan. Para militan itu ditangkap di wilayah ibu kota Kabul, yang kini dikuasai kelompok Taliban.

Seperti dilansir Xinhua News Agency dan ANI News, Selasa (5/10/2021), juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Qari Sayed Khosti, dalam pernyataannya menyebut para personel pasukan khusus menangkap para militan terkait ISIS di area Bagh-e-Daud dan sekitarnya pada Senin (4/11) waktu setempat.

Tidak dijelaskan lebih lanjut soal operasi penangkapan para militan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun diketahui bahwa penangkapan militan ini terjadi setelah ledakan bom mengguncang sebuah masjid di Kabul dan pemerintahan Taliban melancarkan operasi terhadap sel-sel militan ISIS pada Minggu (3/10) waktu setempat.

Ledakan bom yang menargetkan seremoni pemakaman di dalam masjid itu dilaporkan menewaskan delapan orang dan melukai 20 orang lainnya.

ADVERTISEMENT

ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas ledakan bom tersebut. Melalui sayap propagandanya, Amaq, kelompok ISIS menyatakan ledakan itu dilakukan oleh seorang pengebom bunuh diri ISIS.

Juru bicara pemerintahan Taliban, Zabihullah Mujahid, dalam pernyataannya menyebut pasukan keamanan menyerbu lokasi persembunyian ISIS di dalam sebuah rumah di area Kabul. Operasi itu disebut menewaskan semua yang menggunakan rumah itu sebagai persembunyian.

Sementara itu, seperti dilansir CNN, kelompok Taliban dituduh membunuh 13 warga etnis Hazara -- di antaranya sembilan mantan tentara pemerintah yang menyerah dan seorang gadis berumur 17 tahun -- di Provinsi Daykundi, Afghanistan, pada 30 Agustus.

Hal tersebut diungkapkan oleh kelompok HAM, Amnesty Internasional, dalam laporan terbarunya.

Disebutkan Amnesty dalam laporannya bahwa 11 orang, dari 13 korban pembunuhan pada 30 Agustus tersebut, adalah mantan anggota Pasukan Keamanan Pertahanan Nasional Afghanistan, dan dua lainnya adalah warga sipil. Pembunuhan tersebut terjadi di desa Kahor, distrik Khidir di Provinsi Daykundi.

Halaman 2 dari 2
(nvc/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads