Pemerintah China menyerukan Amerika Serikat (AS) untuk berhenti mendukung gerakan separatis 'kemerdekaan Taiwan'. China mengharapkan AS bisa mengambil tindakan konkret untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Seperti dilansir kantor berita China, Xinhua News Agency, Selasa (5/10/2021), desakan itu disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, menanggapi pernyataan juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, soal kekhawatiran AS terhadap aktivitas militer China di dekat Taiwan, yang disebut AS 'provokatif'.
Price dalam pernyataannya menuduh aktivis militer China di dekat Taiwan mendestabilisasi, berisiko miskalkulasi dan merusak perdamaian dan stabilitas kawasan. Price juga menyatakan bahwa AS mendorong China menghentikan tekanan dan paksaan terhadap Taiwan.
Ditegaskan juga oleh Price bahwa AS akan terus membantu Taiwan dalam menjaga kemampuan pertahanan diri yang memadai.
Dalam tanggapannya, Hua balik menegaskan bahwa Taiwan milik Taiwan dan AS tidak dalam posisi untuk melontarkan pernyataan yang tidak bertanggung jawab.
"Pernyataan terkait oleh pihak AS telah secara serius melanggar prinsip satu-China dan stipulasi tiga komunike gabungan China-AS dan mengirimkan sinyal yang sangat salah dan tidak bertanggung jawab," tegasnya.
Disebutkan Hua bahwa untuk beberapa waktu, AS mengambil langkah negatif dengan menjual persenjataan kepada Taiwan dan memperkuat hubungan resmi juga militer dengan Taiwan. "Termasuk peluncuran rencana penjualan senjata US$ 750 juta ke Taiwan, pendaratan pesawat militer AS di Taiwan, dan pelayaran rutin kapal perang AS melintasi Selat Taiwan," sebutnya.
(nvc/ita)