Seruan Keras China ke AS: Setop Dukung Gerakan Kemerdekaan Taiwan!

Seruan Keras China ke AS: Setop Dukung Gerakan Kemerdekaan Taiwan!

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 05 Okt 2021 11:43 WIB
FILE - In this Sept. 25, 2015, file photo, a military honor guard await the arrival of Chinese President Xi Jinping for a state arrival ceremony at the White House in Washington. China on Tuesday, Dec. 8, 2020, lashed out at the U.S. over new sanctions against Chinese officials and the sale of more military equipment to Taiwan. (AP Photo/Andrew Harnik, File)
Ilustrasi (AP Photo/Andrew Harnik, File)
Beijing -

Pemerintah China menyerukan Amerika Serikat (AS) untuk berhenti mendukung gerakan separatis 'kemerdekaan Taiwan'. China mengharapkan AS bisa mengambil tindakan konkret untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Seperti dilansir kantor berita China, Xinhua News Agency, Selasa (5/10/2021), desakan itu disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, menanggapi pernyataan juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, soal kekhawatiran AS terhadap aktivitas militer China di dekat Taiwan, yang disebut AS 'provokatif'.

Price dalam pernyataannya menuduh aktivis militer China di dekat Taiwan mendestabilisasi, berisiko miskalkulasi dan merusak perdamaian dan stabilitas kawasan. Price juga menyatakan bahwa AS mendorong China menghentikan tekanan dan paksaan terhadap Taiwan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditegaskan juga oleh Price bahwa AS akan terus membantu Taiwan dalam menjaga kemampuan pertahanan diri yang memadai.

Dalam tanggapannya, Hua balik menegaskan bahwa Taiwan milik Taiwan dan AS tidak dalam posisi untuk melontarkan pernyataan yang tidak bertanggung jawab.

ADVERTISEMENT

"Pernyataan terkait oleh pihak AS telah secara serius melanggar prinsip satu-China dan stipulasi tiga komunike gabungan China-AS dan mengirimkan sinyal yang sangat salah dan tidak bertanggung jawab," tegasnya.

Disebutkan Hua bahwa untuk beberapa waktu, AS mengambil langkah negatif dengan menjual persenjataan kepada Taiwan dan memperkuat hubungan resmi juga militer dengan Taiwan. "Termasuk peluncuran rencana penjualan senjata US$ 750 juta ke Taiwan, pendaratan pesawat militer AS di Taiwan, dan pelayaran rutin kapal perang AS melintasi Selat Taiwan," sebutnya.

"Langkah-langkah provokatif ini merusak hubungan China-AS dan perdamaian dan stabilitas kawasan. China dengan tegas menentangnya dan telah mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan," imbuh Hua.

Lebih lanjut, Hua meminta AS mematuhi prinsip satu-China, yang disebutnya sebagai landasan politik hubungan China-AS, juga komunike gabungan kedua negara.

"'Kemerdekaan Taiwan' tidak akan mengarah ke mana pun, China akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk secara tegas menghancurkan semua upaya terkait 'kemerdekaan Taiwan' dan China memiliki tekad dan kemauan yang kuat untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas wilayah," tegasnya.

"Amerika Serikat seharusnya memperbaiki kesalahannya, dengan sungguh-sungguh mematuhi prinsip satu-China dan stipulasi tiga komunike gabungan China-AS, menangani masalah terkait Taiwan dengan hati-hati dan secara tepat, berhenti mendukung dan mendorong gerakan separatis 'kemerdekaan Taiwan', dan mengambil langkah konkret untuk menjaga daripada merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," tandas Hua.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads