Seorang penjaga perdamaian PBB tewas saat sebuah bom rakitan meledak di utara Mali yang berbatasan dengan Aljazair. Sementara itu, 3 orang lainnya luka parah.
"Satu tewas dan tiga luka parah setelah salah satu tim kami menabrak alat peledak rakitan di dekat Tessali," kata misi penjaga perdamaian PBB di Mali, Minusma seperti dilansir AFP, Minggu (3/10/2021).
Sementara itu, Kepala Minusma, El-GhassimWane menyebut insiden ini adalah pengingat akan bahaya bagi penjaga perdamaian. Minusma mengatakan bahwa pengorbanan yang dilakukan penjaga perdamaian amat besar.
"Insiden ini adalah pengingat yang menyedihkan tentang bahaya permanen yang menggantung di atas penjaga perdamaian kami dan pengorbanan yang dilakukan untuk perdamaian di Mali", kata El-GhassimWane seperti dikutip dalam sebuah pernyataan.
Dia menyebut insiden itu adalah serangan pengecut. El-GhassimWane kemudian menekankan bahwa tekad Minusma untuk mendukung Mali makin kuat.
"Serangan pengecut hari ini hanya memperkuat tekad Minusma untuk mendukung Mali dan rakyatnya dalam upaya mereka untuk perdamaian dan stabilitas," katanya.
Pada bulan April lalu, empat penjaga perdamaian Chad dari Minusma tewas dalam serangan jihadis di kamp mereka di Aguelhok, juga di timur laut Mali.
Minusma yang dikerahkan di Mali sejak 2013, saat ini merupakan misi perdamaian PBB paling mematikan di dunia. Berdasarkan statistik PBB, sebanyak 145 tewas dalam aksi permusuhan yang tercatat pada 31 Agustus.