Anggota Taliban Diperintahkan Keluar dari Rumah Warga yang Dikuasai

Anggota Taliban Diperintahkan Keluar dari Rumah Warga yang Dikuasai

Tim Detikcom - detikNews
Jumat, 01 Okt 2021 12:15 WIB
Taliban akan kembali berlakukan hukuman potong tangan untuk pencuri. Meski dikritik publik, Taliban pastikan hukuman itu akan diterapkan lagi di Afghanistan.
Ilustrasi -- Petempur Taliban di Afghanistan (dok. AP Photo)
Kabul -

Kelompok Taliban memerintahkan para anggotanya untuk meninggalkan rumah-rumah warga yang dikuasai sejak bulan lalu saat kelompok ini mengambil alih kekuasaan di Afghanistan.

Seperti dilansir Associated Press, Jumat (1/10/2021), perintah ini dinilai sebagai upaya nyata untuk menerapkan ketertiban di antara para petempur Taliban.

Perintah tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Taliban, Hasan Akhund, menyusul pernyataan publik baru-baru ini oleh para pejabat Taliban yang mengisyaratkan rencana meningkatkan organisasi dan para petempur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditegaskan dalam perintah tersebut bahwa para anggota Taliban yang tergabung dalam badan pertahanan, dalam negeri dan intelijen yang tinggal di rumah-rumah pribadi yang mereka kuasai perlu 'melapor kembali ke pangkalan-pangkalan militer' di berbagai wilayah Afghanistan.

Dalam beberapa pekan terakhir, Taliban meninggalkan pakaian sipil tradisional mereka dan mengenakan seragam militer untuk menunjukkan kekuasaan mereka.

ADVERTISEMENT

Seorang pejabat keamanan Taliban, Bilal Karimi, mengonfirmasi arahan itu kepada Associated Press.

Militer Afghanistan diketahui meninggalkan sebagian besar posisinya atau menyerah kepada Taliban selama serangan bulan Agustus lalu. Kondisi ini memampukan para petempur Taliban untuk merebut pangkalan-pangkalan militer setempat.

Simak juga video 'Serukan Hak Pendidikan, Aksi Protes Wanita Dibubarkan Taliban':

[Gambas:Video 20detik]



Sementara itu, di ibu kota Kabul, Taliban melepas tembakan untuk membubarkan para demonstran wanita yang menuntut kesetaraan hak. Unjuk rasa kecil yang dilakukan enam wanita di luar sebuah sekolah menengah di Kabul ini menuntut kesetaraan hak untuk pendidikan.

Taliban merampas poster bertuliskan 'Jangan bakar buku kami' yang dibawa para demonstran wanita itu. Menurut saksi mata yang enggan disebut namanya, sejumlah wanita lainnya yang ikut bergabung dengan aksi protes di wilayah Kart-e-Char itu diminta untuk pulang ke rumah.

Salah satu pejabat Taliban di lokasi, Mawlawi Nasratullah, menuturkan kepada wartawan bahwa unjuk rasa itu dibubarkan karena tidak memiliki izin dari otoritas terkait.

Sejak mengambil alih kekuasaan, Taliban kerap membubarkan unjuk rasa terutama yang digelar para wanita yang menuntut hak-hak mereka. Terkadang pembubaran dilakukan dengan kekerasan.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads