Arab Saudi dan Iran yang saling bermusuhan dilaporkan kembali menggelar dialog di Irak. Pembicaraan yang bertujuan meredakan ketegangan antara kedua negara diketahui terus berlanjut di bawah Presiden Iran, Ebrahim Raisi, yang baru menjabat bulan lalu.
Seperti dilansir AFP, Rabu (29/9/2021), Saudi yang didominasi Sunni dan Iran yang didominasi Syiah selalu berada dalam kubu yang bertentangan dalam sejumlah konflik di Timur Tengah. Kedua negara menggelar pembicaraan level tertinggi sejak April lalu, setelah memutuskan hubungan tahun 2016.
Pembicaraan antara Saudi dan Iran, yang dimediasi oleh Irak ini, diluncurkan di bawah Presiden Iran sebelumnya, Hassan Rouhani, yang telah mengakhiri jabatannya pada Agustus lalu. Rouhani yang moderat digantikan oleh Raisi yang beraliran ultrakonservatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pekan lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, menyatakan bahwa pembicaraan kedua negara mengalami 'kemajuan serius' terkati isu keamanan kawasan Teluk.
Pembicaraan terbaru antara Saudi dan Iran ini dikonfirmasi oleh tiga sumber Irak, yang semuanya menolak disebut namanya.
"Seorang pejabat Iran bertemu dengan seorang pejabat Saudi di Baghdad, setelah pertemuan-pertemuan sebelumnya antara kedua negara," sebut salah satu sumber kepada AFP, yang mengonfirmasi bahwa pembicaraan itu berlangsung beberapa hari terakhir.
Seorang pejabat pemerintah dan seorang sumber lainnya yang dekat dengan pemerintah juga mengonfirmasi pertemuan dan pembicaraan itu, namun tidak memberikan informasi lebih lanjut.
Saudi -- sekutu AS -- dan Iran -- musuh bebuyutan AS -- diketahui berselisih dalam banyak isu regional, termasuk perang di Yaman dan Suriah. Saudi juga memiliki kekhawatiran soal program nuklir Iran, meskipun Iran bersikeras menegaskan hanya mengejar teknologi nuklir untuk tujuan damai.
Dalam pidato terbaru secara virtual di hadapan Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Raja Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud menyampaikan harapan agar pembicaraan dengan Iran 'mengarah pada hasil nyata untuk membangun kepercayaan' dan mengarah pada peluncuran kembali 'kerja sama' bilateral kedua negara.
Namun Raja Salman juga menyerukan kepada Iran untuk menghentikan 'semua bentuk dukungan' kepada kelompok bersenjata di kawasan, dan menegaskan dukungan Saudi terhadap 'upaya internasional yang bertujuan mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir'.