PM Australia Dituduh Tipu Prancis Soal Pembatalan Kapal Selam

PM Australia Dituduh Tipu Prancis Soal Pembatalan Kapal Selam

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 29 Sep 2021 16:06 WIB
FILE - In this Nov. 17, 2020, file photo, Australian Prime Minister Scott Morrison reviews an honor guard during a ceremony ahead of a meeting at Japanese Prime Minister Yoshihide Sugas official residence in Tokyo. Morrison said Monday, Nov. 30, 2020, a tweet by a Chinese official which shows a fake image of an Australian soldier appearing to slit a childs throat is β€œtruly repugnant.
Scott Morrison (Kiyoshi Ota/Pool Photo via AP, File)
Canberra -

Mantan Perdana Menteri (PM) Australia, Malcolm Turnbull, menuduh PM Australia saat ini, Scott Morrison, telah 'dengan sengaja menipu' Prancis ketika membatalkan kesepakatan kapal selam senilai miliaran Euro demi mendapatkan kapal selam bertenaga nuklir dari Amerika Serikat (AS).

Seperti dilansir AFP, Rabu (29/9/2021), Turnbull yang pemerintahannya menyetujui kesepakatan kapal selam dengan Prancis tahun 2016 lalu, mengecam cara Morrison menangani peralihan itu, yang menjadi bagian dari aliansi strategis baru dengan AS dan Inggris.

"Morrison tidak bertindak dengan itikad baik. Dia dengan sengaja menipu Prancis. Dia tidak membela tindakannya selain mengatakan bahwa itu menjadi kepentingan nasional Australia," ucap Turnbull yang menjabat PM Australia tahun 2015-2018 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Prancis meyakini telah ditipu dan dipermalukan, dan memang demikian. Pengkhianatan kepercayaan ini akan mengganggu hubungan kita dengan Eropa selama bertahun-tahun," sebut Turnbull kepada National Press Club di Canberra.

"Pemerintah Australia telah memperlakukan Republik Prancis dengan penghinaan," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Turnbull menyatakan bahwa meskipun kemitraan pertahanan baru terjalin antara Australia dengan AS dan Inggris, tidak ada kontrak yang ditandatangani untuk Australia membeli kapal selam bertenaga nuklir.

"Australia sekarang tidak memiliki program kapal selam baru sama sekali. Satu-satunya kepastian adalah kita tidak akan memiliki kapal selam baru selama 20 tahun dan biayanya akan jauh lebih mahal daripada kapal selam yang dirancang Prancis," ungkapnya.

Morrison sebelumnya menyebut keputusan untuk beralih ke kapal selam bertenaga nuklir didorong oleh perubahan dinamis di kawasan Asia-Pasifik, di mana kekuatan militer China yang meningkat semakin menegaskan klaimnya terhadap hampir seluruh Laut China Selatan.

Prancis marah atas keputusan Australia itu, dengan menyebut pihaknya tidak diberitahu hingga saat-saat terakhir ketika Australia membatalkan kontrak yang awalnya bernilai AUS$ 50 miliar. Menyebut pembatalan itu sebagai 'tikaman dari belakang', Prancis menarik pulang Duta Besarnya dari Australia dan AS.

Usai berbicara dengan Presiden AS Joe Biden, Presiden Prancis Emmanuel Macron telah mulai memperbaiki hubungan dan menginstruksikan Duta Besarnya kembali ke Washington DC pekan ini. Namun belum ada pengumuman soal kembalinya Duta Besar Prancis ke Canberra, dengan belum ada pembicaraan yang dilaporkan terjadi antara Macron dan Morrison.

Sementara itu, Turnbull dan Morrison diketahui merupakan rival dalam Partai Liberal Australia. Morrison mengambil alih jabatan PM Australia pada Agustus 2018 setelah Turnbull dilengserkan dari jabatannya oleh faksi konservatif dalam partai tersebut.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads