Utusan Khusus AS untuk Haiti Mundur Usai Kecam Kebijakan Deportasi Migran

ADVERTISEMENT

Utusan Khusus AS untuk Haiti Mundur Usai Kecam Kebijakan Deportasi Migran

Dwi Andayani - detikNews
Kamis, 23 Sep 2021 22:52 WIB
Ribuan warga Haiti tinggalkan negara asal untuk menuju AS. Demi bisa tiba di sana, mereka ramai-ramai menyeberangi sungai di perbatasan Meksiko-AS. Ini fotonya.
Potret Warga Haiti Ramai-ramai Seberangi Sungai Menuju AS (Foto: AP Photo )
Jakarta -

Utusan khusus Amerika Serikat (AS) untuk Haiti mengundurkan diri dari jabatannya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes kebijakan deportasi terhadap Migran Haiti yang dilakukan pemerintahan Presiden Joe Biden.

"Saya tidak akan dikaitkan dengan keputusan Amerika Serikat yang tidak manusiawi dan kontraproduktif untuk mendeportasi ribuan pengungsi Haiti dan imigran ilegal ke Haiti. Sebuah negara di mana pejabat Amerika dibatasi untuk mengamankan kompleks karena bahaya yang ditimbulkan oleh geng bersenjata dalam kehidupan sehari-hari," kata utusan Departemen Luar Negeri, Daniel Foote, dalam surat pengunduran diri, seperti dilansir AP, Kamis (23/9/2021).

Surat tersebut dikirimkan Foote kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Foote sendiri diketahui baru bekerja sebagai utusan khusus 2 bulan lalu.

Dia menyampaikan permintaan maafnya kepada migran Haiti. Foote juga menyebut rekomendasi kebijakan yang dibuatnya diabaikan oleh pemerintah.

"Dengan kekecewaan yang mendalam dan permintaan maaf kepada mereka yang mencari perubahan penting," tuturnya.

"Pendekatan kebijakan kami ke Haiti tetap sangat cacat dan rekomendasi kebijakan saya telah diabaikan dan diberhentikan, ketika tidak diedit untuk memproyeksikan narasi yang berbeda dari saya sendiri," sambungnya.

Pengunduran diri Foote juga dikonfirmasi oleh dua pejabat AS yang enggan untuk disebutkan namanya. Mereka mengatakan bahwa Foote secara konsisten mencari pengawasan yang lebih besar terhadap kebijakan Haiti dan pemerintah tidak percaya permintaannya.

Foote sebelumnya bertugas di Haiti sebagai wakil kepala misi dan mantan duta besar untuk Zambia. Dia kemudian bekerja dengan duta besar AS untuk mendukung Haiti setelah pembunuhan Presiden Jovenel Moise.

(dwia/haf)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT