Penasihat pemimpin terguling Myanmar, Aung San Suu Kyi muncul di pengadilan junta untuk menghadapi dakwaan imigrasi dan rahasia resmi.
Demikian disampaikan seorang pengacara yang terlibat dalam kasus itu.
Profesor Universitas Macquarie, Sean Turnell adalah warga negara asing pertama yang ditangkap setelah kudeta militer 1 Februari, yang menggulingkan pemerintahan Suu Kyi dan memicu protes besar-besaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Kamis (23/9/2021), Turnell telah ditahan di Penjara Insein di Yangon sejak penangkapannya. Pengacara Khin Maung Zaw, yang menangani kasus tersebut mengatakan bahwa profesor asal Australia itu terlihat "lemah dan lelah" di pengadilan di ibu kota Myanmar, Naypyidaw.
Pengacara tersebut mengatakan, Turnell muncul dengan mengenakan "pakaian pelindung COVID-19 lengkap", tanpa memberikan keterangan lebih detail.
Sebelumnya pada bulan Juli, istri Turnell memohon pembebasannya, dengan alasan kekhawatiran tentang kesehatannya seiring negara itu mengalami lonjakan kasus COVID-19.
Foto-foto Turnell yang tampak seperti menerima vaksin COVID-19 di Penjara Insein kemudian muncul di media yang dikelola pemerintah.
Myanmar telah berada dalam kekacauan sejak kudeta militer, yang memicu pemberontakan massal dan tindakan brutal terhadap perbedaan pendapat.
Suu Kyi diadili atas sejumlah pelanggaran, termasuk mengimpor walkie-talkie secara ilegal, melanggar aturan virus Corona, dan penghasutan. Dia menghadapi ancaman puluhan tahun penjara jika terbukti bersalah.