Siriki Kouyate, juru bicara kelompok yang menggelar protes, mengatakan intervensi militer Prancis di Mali telah gagal.
"Ini tidak bisa terus berlanjut," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mali telah berjuang untuk memadamkan pemberontakan jihad brutal yang pertama kali muncul pada 2012, tetapi sejak itu menyebar ke negara tetangga Burkina Faso dan Niger.
Prancis melakukan intervensi di Mali pada 2013 dan memukul mundur gerakan jihadis, tetapi konflik terus berkembang meskipun ada pasukan Prancis.
Keterlibatan militer Prancis telah menyebabkan protes berkala di Mali, dan sering dikritik di media sosial.
Aksi protes ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran di antara mitra Mali bahwa pemerintah akan gagal mengadakan pemilihan awal tahun depan.
Goita menggulingkan Presiden Ibrahim Boubacar Keita dalam kudeta militer tahun lalu. Goita melakukan kudeta kedua terhadap pemerintah sementara pada Mei lalu.
Sementara dia telah berjanji untuk tetap pada tenggat waktu Februari 2022 untuk pemilihan umum yang ditetapkan oleh pemerintah sementara, baru beberapa persiapan saja yang dilakukan.
(ita/ita)