Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengumumkan bahwa pasukan militer Prancis telah menewaskan pemimpin Islamic State in the Greater Sahara (ISGS), Adnan Abu Walid al-Sahrawi, dalam pertempuran di kawasan Afrika.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Kamis (16/9/2021), ISGS yang masih afiliasi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) banyak disalahkan atas serentetan serangan jihadis di wilayah Mali, Niger dan Burkina Faso.
Area perbatasan ketiga negara itu diketahui kerap menjadi target serangan ISGS dan kelompok militan afiliasi Al-Qaeda yang bernama Kelompok Dukungan Islam dan Muslim (GSIM).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini menjadi kesuksesan besar lainnya dalam pertempuran kita melawan kelompok-kelompok teroris di Sahel," sebut Macron dalam pernyataan via Twitter, tanpa menyebut lebih lanjut lokasi operasi yang menewaskan Sahrawi.
Sahrawi diketahui merupakan pemimpin bersejarah ISIS di kawasan Sahel atau Afrika Barat. Tahun 2017 lalu, kelompok ISGS menargetkan tentara Amerika Serikat (AS) dalam sebuah serangan mematikan.
Pada 9 Agustus 2020, Sahrawi disebut secara pribadi memerintahkan pembunuhan enam relawan kemanusiaan Prancis dan sopir mereka yang warga Niger.
Militer Prancis dilaporkan telah menewaskan sejumlah petinggi ISGS dalam operasi yang menargetkan para pemimpin jihadis di benua Afrika.