Taliban Tegaskan Tak Ada Al-Qaeda dan ISIS di Afghanistan

Taliban Tegaskan Tak Ada Al-Qaeda dan ISIS di Afghanistan

Tim Detikcom - detikNews
Rabu, 22 Sep 2021 13:59 WIB
In front of a Taliban flag, Taliban spokesman Zabihullah Mujahid speaks at at his first news conference, in Kabul, Afghanistan, Tuesday, Aug. 17, 2021. For years, Mujahid had been a shadowy figure issuing statements on behalf of the militants. Mujahid vowed Tuesday that the Taliban would respect womens rights, forgive those who resisted them and ensure a secure Afghanistan as part of a publicity blitz aimed at convincing world powers and a fearful population that they have changed. (AP Photo/Rahmat Gul)
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid (dok. AP/Rahmat Gul)
Kabul -

Kelompok Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan menegaskan tidak ada bukti keberadaan militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) ataupun Al-Qaeda di negara tersebut. Penegasan ini disampaikan beberapa hari setelah kelompok ISIS cabang Afghanistan yang dikenal sebagai ISIS-Khorasan (ISIS-K) mengklaim mendalangi rentetan serangan bom di kota Jalalabad.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (22/9/2021), sejak menggulingkan pemerintahan Afghanistan yang didukung Barat dan mengambil alih kekuasaan bulan lalu, Taliban menghadapi tekanan dari komunitas internasional untuk melepaskan hubungan dengan Al-Qaeda.

Pada saat yang sama, Taliban harus berurusan dengan serentetan serangan di Afghanistan yang diklaim oleh ISIS. Taliban dan ISIS diketahui terlibat konflik selama bertahun-tahun karena perselisihan ekonomi dan ideologi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, menolak tuduhan yang menyebut Al-Qaeda mempertahankan kehadirannya di Afghanistan. Dia berulang kali menegaskan tidak akan ada serangan terhadap negara ketiga dari gerakan militan di Afghanistan.

"Kami tidak melihat siapa pun di Afghanistan yang memiliki keterkaitan dengan Al-Qaeda," tegas Mujahid dalam konferensi pers pada Selasa (21/9) waktu setempat di Kabul.

ADVERTISEMENT

"Kami berkomitmen pada fakta bahwa, dari Afghanistan, tidak akan ada bahaya apapun terhadap negara mana pun," imbuhnya.

Taliban digulingkan dari kekuasaan oleh pasukan pimpinan AS tahun 2001 lalu, setelah menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaeda yang dianggap bertanggung jawab atas serangan 11 September 2001. Taliban kembali ke Kabul bulan lalu setelah AS mengumumkan penarikan tentaranya dan pemerintah serta militer Afghanistan kolaps.

Lihat juga video 'Taliban Bakal Isi Kabinet Pemerintahan dengan Perempuan':

[Gambas:Video 20detik]



Sementara kelompok afiliasi ISIS di Afghanistan, atau yang dikenal sebagai ISIS Khorasan atau ISIS-K, pertama muncul di wilayah Afghanistan bagian timur tahun 2014 dan belakangan menyebar luas ke wilayah lain, khususnya utara negara itu.

Beberapa tahun lalu, militer AS menyebut kekuatan ISIS-K di Afghanistan mencapai sekitar 2.000 militan, meskipun sejumlah pejabat Afghanistan pada saat itu memperkirakan jumlahnya lebih tinggi.

ISIS-K diketahui bertempur melawan pasukan asing pimpinan AS di Afghanistan dan melawan Taliban, demi menguasai rute penyelundupan sambil berupaya membangun kekhalifahan global.

Kelompok ini mengklaim bertanggung jawab atas rentetan serangan bom di kota Jalalabad, Afghanistan bagian timur, pada akhir pekan. Mereka juga mengklaim telah mendalangi serangan bom bunuh diri di gerbang bandara Kabul bulan lalu, yang menewaskan lebih dari 100 orang termasuk 13 tentara AS.

Mujahid dalam konferensi pers menyangkal kelompok ISIS tidak memiliki kehadiran nyata di wilayah Afghanistan, meskipun dia mengatakan bahwa kelompok itu 'secara tak terlihat melancarkan sejumlah serangan pengecut'.

"ISIS yang ada di Irak dan Suriah tidak ada di sini. Namun, beberapa orang yang mungkin warga Afghanistan telah mengadopsi mentalitas ISIS, yang merupakan fenomena yang tidak didukung orang-orang," tegas Mujahid.

"Pasukan keamanan Emirat Islam siap dan akan menghentikan mereka," tandasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads