Australia meredam kekecewaan Prancis pasca masalah proyek kapal selam gagal dilaksanakan. Perdana Menteri Australia Scott Morrison menepis sebutan 'berbohong' yang dialamatkan Prancis kepada negaranya sembari berdalih hal itu demi kepentingan nasionalnya.
"Saya pikir mereka telah mengetahui setiap alasan bahwa kami memiliki kekhawatiran yang mendalam dan serius bahwa kemampuan yang diberikan oleh kapal selam kelas serang tidak akan memenuhi kepentingan strategis kami. Dan kami menjelaskan bahwa kami akan membuat keputusan berdasarkan kepentingan nasional kami," katanya kepada wartawan di Sydney, seperti dilansir AFP, Minggu (19/9/2021).
Morrison mengatakan dia memahami kekecewaan Prancis, tetapi menambahkan: "Saya tidak menyesali keputusan untuk mengutamakan kepentingan nasional Australia. Tidak akan pernah."
Pembelaan soal keputusan proyek kapal selam dengan AS dan Inggris juga disampaikan dua menteri Morrison. Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton bersikeras bahwa pihaknya sudah terbuka dan jujur di awal dengan Prancis tentang keprihatinannya atas kesepakatan itu. Sementara itu, Menteri Keuangan Australia Simon Birmingham juga mengklaim pihaknya telah memberi tahu pemerintah Prancis "pada kesempatan paling awal yang tersedia, sebelum kesepakatan baru diumumkan".
Sebelumnya, Dutton juga menyebut kapal selam nuklir yang didukung AS merupakan pilihan yang lebih baik.
"Pada akhirnya keputusan yang kami buat didasarkan pada kepentingan terbaik keamanan nasional kami," kata Dutton dalam konferensi pers bersama di Washington, AS.
Dutton mengatakan penting untuk melihat fakta bahwa kapal selam diesel konvensional hanya akan bisa memberi keunggulan bagi negara tersebut hingga memasuki tahun 2040-an saja. "Karena itulah kami membutuhkan kapal selam bertenaga nuklir," tutur Dutton.
"Jadi kami melihat opsi apa yang tersedia bagi kami. Prancis memiliki versi yang tidak lebih unggul dari yang dioperasikan oleh Amerika Serikat dan Inggris," tegasnya.
Simak juga video 'Kesal Proyek Kapal Selam Batal, Prancis Tarik Dubes AS-Australia':
Prancis tuduh Australia dan AS bohong, simak di halaman berikutnya