Eks Menteri Pemberdayaan Wanita Calonkan Diri Jadi PM Jepang

Eks Menteri Pemberdayaan Wanita Calonkan Diri Jadi PM Jepang

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 16 Sep 2021 18:43 WIB
Seiko Noda, team leader of the Japan-China Parliamentary Friendship Association, speaks to Chinas Foreign Minister Wang Yi (not pictured) during a visit to the Diaoyutai State Guesthouse in Beijing on August 26, 2019. (Photo by HOW HWEE YOUNG / POOL / AFP)
Seiko Noda (dok. AFP/HOW HWEE YOUNG)
Tokyo -

Mantan Menteri Pemberdayaan Wanita Jepang, Seiko Noda, mengumumkan pencalonannya menjadi ketua Partai Demokratik Liberal (LDP) yang kini berkuasa. Pengumuman ini disampaikan pada menit-menit akhir atau hanya sehari sebelum kampanye dimulai.

Seperti dilansir AFP, Kamis (16/9/2021), pemenang pemungutan suara untuk Ketua LDP pada 29 September akan menjadi Perdana Menteri (PM) Jepang beberapa hari kemudian dan memimpin LDP dalam pemilihan umum (pemilu) pada November mendatang.

Noda (61) sebelumnya menjabat Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Wanita. Dia bahkan sempat dijuluki sebagai calon paling mungkin untuk PM wanita pertama Jepang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun jalannya untuk menang dinilai masih panjang dan pencalonan dirinya yang diumumkan belakangan mengindikasikan dia mungkin berjuang mendapatkan dukungan yang diperlukan dari anggota parlemen dari LDP.

Noda bergabung dengan ketua program vaksin virus Corona (COVID-19), Taro Kono, tokoh moderat Fumio Kishida dan tokoh sayap kanan yang memecah-belah Sanae Takaichi -- wanita langka lainnya di puncak politik Jepang -- dalam pertarungan menjadi Ketua LDP.

ADVERTISEMENT

Pengumuman ini disampaikan di markas LDP di Tokyo, dengan Noda yang anggota parlemen veteran ini menjabarkan visinya untuk Jepang yang lebih inklusif.

"Saya ingin menciptakan politik konservatif di mana mereka yang sebelumnya tidak menjadi pusat perhatian, seperti wanita, anak-anak, lanjut usia dan penyandang disabilitas, bisa hidup nyaman dalam masyarakat," ucap Noda.

Noda juga menyoroti pengalaman panjangnya meskipun dia relatif kurang dalam pengaruh politik, dengan menyatakan dirinya akan menyampaikan manifestonya lebih detail pada Jumat (17/9) besok.

"Kebijakan masing-masing kandidat brilian, tapi saya hampir tidak dapat menemukan kebijakan yang mendorong orang-orang rentan, yang telah saya tangani sebagai politikus," ujarnya. "Meskipun saya tidak memiliki banyak kekuasaan, saya berjanji untuk bekerja keras dengan kolega-kolega saya," imbuh Noda.

Diketahui bahwa Noda telah sejak lama mendorong kesetaraan gender yang lebih besar, termasuk mengizinkan pasangan menikah memiliki nama keluarga terpisah. Dia juga diketahui melahirkan pada usia 50 tahun setelah menjalani perawatan fertilitas yang melibatkan donor sel telur dari Amerika Serikat (AS) dan mendorong perawatan fertilitas agar lebih bisa diakses di Jepang.

Awal bulan ini, Yoshihide Suga mengumumkan pengunduran dirinya dari kursi PM Jepang. Dengan demikian, LDP harus memilih ketua baru sebelum pemilu digelar.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads