Duterte Tolak Keras Penyelidikan ICC Atas Perang Narkoba Filipina

Duterte Tolak Keras Penyelidikan ICC Atas Perang Narkoba Filipina

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 16 Sep 2021 14:33 WIB
In this photo provided by the Malacanang Presidential Photographers Division, Philippine President Rodrigo Duterte wears a protective mask as he meets members of the Inter-Agency Task Force on the Emerging Infectious Diseases in Davao province, southern Philippines on Monday Sept. 21, 2020. Duterte says he has extended a state of calamity in the entire Philippines by a year to allow the government to draw emergency funds faster to fight the COVID-19 pandemic and harness the police and military to maintain law and order. (Albert Alcain/Malacanang Presidential Photographers Division via AP)
Presiden Rodrigo Duterte (Foto: Albert Alcain/Malacanang Presidential Photographers Division via AP)

"Saya senang karena ini mungkin cara bagi kami untuk mendapatkan keadilan atas kematian orang yang kami cintai," kata Corazon Enriquez, yang menyalahkan Duterte atas pembunuhan putranya dalam penggerebekan polisi di rumah mereka pada 2016.

Duterte terpilih pada tahun 2016 dengan janji kampanye untuk memberantas masalah narkoba Filipina. Dia secara terbuka memerintahkan polisi untuk membunuh para tersangka narkoba jika nyawa petugas dalam bahaya.

Menurut data resmi terbaru yang dirilis oleh Filipina, setidaknya 6.181 orang telah tewas dalam lebih dari 200.000 operasi anti-narkoba yang dilakukan sejak Juli 2016.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jaksa ICC dalam berkas-berkas pengadilan memperkirakan angkanya antara 12.000 hingga 30.000 orang tewas.


(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads