Siap Siaga Korsel dan Jepang Usai Rudal Balistik Korut Menjulang

Round-Up

Siap Siaga Korsel dan Jepang Usai Rudal Balistik Korut Menjulang

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 16 Sep 2021 05:07 WIB
Ujicoba Rudal Korut Siagakan Korsel dan Jepang
Ilustrasi peluncuran rudal oleh Korea Utara (Foto: DW News)
Pyongyang -

Korea Utara (Korut) melakukan uji coba rudal balistik dan membuat negara-negara tetangganya resah. Rudal balistik Korut yang menjulang tinggi membuat Korea Selatan dan Jepang siap siaga.

Uji coba ini membuat resah karena untuk pertama kalinya Korut menggunakan platform peluncuran yang mobile alias mampu berpindah dalam tempo singkat. Hal ini pertama kali dikabarkan kantor berita pemerintah, KCNA, Senin (12/9/2021).

Pemerintah di Pyongyang mengklaim peluru kendali generasi terbaru ini 'merupakan senjata strategis yang bernilai signifikan' serta dikembangkan untuk memenuhi tuntutan Kim Jong Un.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam laporannya, KCNA memublikasikan dua foto yang menampilkan truk peluncur,dan sebuah peluru kendali dengan sepasang sirip dan sayap yang sedang terbang di udara. Tidak jelas apakah rudal tersebut bisa membawa hulu ledak nuklir.

"Uji coba ini menunjukkan semua indikasi teknis telah memenuhi persyaratan desain. Secara keseluruhan, efisiensi operasi terkonfirmasi sangat baik," tulis media pemerintah tersebut. Korut disebut tidak hanya mengembangkan mesin roket baru, melainkan juga sistem navigasi dan pemandu yang lebih akurat.

ADVERTISEMENT

Namun, Kim Jong Un dikabarkan tidak menghadiri jalannya uji coba. KCNA melaporkan, acara itu hanya dihadiri oleh petinggi militer, Pak Jong Chon, yang pada kesempatan tersebut kembali mendesak ilmuwan berjibaku meningkatkan kemampuan militer Korea Utara.

Pyongyang selama ini bersikeras mengembangkan senjata nuklir untuk menghadapi apa yang mereka sebut sebagai 'permusuhan' oleh Korsel dan AS. Uji coba kali ini diduga ditujukan untuk menekan pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, agar membuka kembali kanal diplomasi yang beku sejak suksesi di Washington. Kim Jong Un diketahui kerap menawarkan solusi damai ke Presiden AS sebelumnya, Donald Trump, demi pelonggaran sanksi ekonomi.

Jepang Masuk Radius Rudal Korut

Kepala staf gabungan militer Korea Selatan (Korsel) mengaku sedang menganalisa teknologi yang digunakan Korut. Dilansir dari Associated Press, informasi itu dikumpulkan Korsel bersama dinas intelijen AS.

Adapun Komando Indo-Pasifik AS mengatakan akan terus memonitor upaya Pyongyang 'mengembangkan program militernya dan ancaman terhadap negara-negara tetangga dan dunia internasional'.

Pemerintah Jepang mengungkapkan 'kekhawatiran mendalam' terhadap perkembangan di Semenanjung Korea. Sekretaris Kabinet Jepang, Katsunobu Kato, mengatakan peluru kendali Korut menciptakan 'ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan Jepang, serta wilayah di sekitar'.

Salah satu calon Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, mengimbau militer meningkatkan kapasitas, menyusut 'iklim keamanan di sekitar Jepang yang semakin sulit'.

"Kita harus berupaya memastikan keamanan maritim melalui langkah-langkah seperti memperkuat kapabilitas pasukan penjaga pantai dan memberikan kewenangan bagi mereka untuk bekerja sama dengan militer," kata Kishida.

Simak video 'Korut Tembakkan Rudal ke Arah Jepang, AS: Langgar Resolusi DK PBB':

[Gambas:Video 20detik]



Kishida adalah salah satu kandidat paling kuat untuk mengisi jabatan ketua umum Partai Liberal Demokrat (LDP) usai pengunduran diri Perdana Menteri Yoshihide Suga. Dia mengindikasikan ingin memperkuat kerjasama dengan negara-negara sekutu untuk menangkal ancaman dari seberang laut.

"Melalui kooperasi dengan negara-negara yang berbagi nilai-nilai universal serupa dengan Jepang, saya ingin menjunjung tinggi obor kebebasan dan demokrasi," kata bekas menteri luar negeri itu.

Korut Gelar Uji Coba Lagi

Dilansir dari AFP, Korut kembali dilaporkan menembakkan sebuah proyektil tak teridentifikasi dari wilayahnya pada Rabu (15/9/2021). Kepala Staf Gabungan militer Korea Selatan (Korsel) dalam pernyataan terbaru menyebut Korut baru saja 'menembakkan sebuah proyektil tak teridentifikasi ke Laut Timur'.

Namun, dia tidak menyebutkan lebih lanjut jenis proyektil yang ditembakkan Korut maupun seberapa jauh proyektil itu mengudara. Rudal itu disebut ditembakkan sekitar pukul 12.30 waktu setempat.

Dia juga tak menjelaskan apakah ada lebih dari satu proyektil yang ditembakkan. Secara terpisah, seperti dilansir Reuters, Patroli Pantai Jepang menyebut objek yang ditembakkan Korut bisa jadi rudal balistik. Rudal-rudal Korut itu disebut mengudara sejauh 800 Km hingga mencapai ketinggian maksimum 60 Km sebelum jatuh ke laut.

"Korea Utara menembakkan dua rudal balistik tak teridentifikasi dari area pedalaman di tengah wilayahnya menuju pantai timur, dan otoritas intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat melakukan analisis secara detail untuk informasi lebih lanjut," sebut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (Korsel) atau JCS.

Pasukan Korsel-Jepang Siaga

JCS menambahkan bahwa militer Korsel meningkatkan level pengawasannya dan menjaga kesiapan penuh dalam kerja sama erat dengan AS.

Komando Indo-Pasifik militer AS secara terpisah menyebut peluncuran rudal Korut itu tidak memberikan ancaman segera untuk para personel, wilayah maupun sekutu-sekutu AS.

Perdana Menteri (PM) Jepang, Yoshihide Suga menyebut peluncuran rudal Korut itu 'keterlaluan'. Suga juga mengecam keras aktivitas balistik terbaru Korea Utara yang disebut menjadi ancaman bagi perdamaian dan keamanan di kawasan.

Patroli Pantai Jepang, dalam pernyataannya, menyebut rudal-rudal Korut jatuh di luar zona ekonomi eksklusif Jepang. Baik Suga maupun Presiden Korsel, Moon Jae-In, dijadwalkan menggelar rapat dengan dewan keamanan nasional untuk membahas peluncuran rudal Korut itu.

Halaman 2 dari 3
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads