Sejumlah Wanita Afghanistan Beranikan Diri Kembali Bekerja di Bandara Kabul

Sejumlah Wanita Afghanistan Beranikan Diri Kembali Bekerja di Bandara Kabul

Tim detikcom - detikNews
Senin, 13 Sep 2021 08:29 WIB
Taliban izinkan 200 warga sipil AS dan negara lainnya tinggalkan Afghanistan. Ratusan warga sipil itu diterbangkan dari bandara Kabul Kamis (9/9) waktu setempat
ilustrasi bandara Kabul (Foto: AP Photo/Bernat Armangue)
Jakarta -

Sejumlah wanita Afghanistan memberanikan diri untuk kembali bekerja di bandara Kabul, kurang dari sebulan setelah Taliban menguasai ibu kota Afghanistan tersebut.

Salah satunya, Rabia Jamal (35) yang memutuskan untuk kembali bekerja di bandara.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Senin (13/9/2021), sebelumnya Taliban mengatakan kaum wanita harus tinggal di rumah demi keamanan mereka sendiri. Namun, Rabia, ibu dari tiga anak itu merasa dia tidak punya banyak pilihan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya butuh uang untuk menghidupi keluarga saya," kata Rabia, mengenakan setelan jas biru laut.

Dari lebih dari 80 wanita yang bekerja di bandara Kabul sebelum ibu kota Afghanistan itu jatuh ke tangan Taliban pada 15 Agustus, saat ini baru 12 orang yang kembali bekerja. Tetapi mereka adalah salah satu dari sedikit wanita di ibu kota yang diizinkan kembali bekerja. Taliban telah memberi tahu sebagian besar wanita untuk tidak kembali bekerja sampai pemberitahuan lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

Kakak Rabia, Qudsiya Jamal, 49 tahun, mengatakan kepada AFP bahwa pengambilalihan oleh Taliban telah "mengejutkannya".

"Saya sangat takut," kata ibu lima anak yang juga satu-satunya pencari nafkah keluarganya.

"Keluarga saya takut - mereka mengatakan kepada saya untuk tidak kembali bekerja - tetapi saya senang sekarang, santai ... tidak ada masalah sejauh ini," imbuhnya.

Simak video 'Aksi Demo Perempuan di Afghanistan Menuntut Pemerintah Taliban':

[Gambas:Video 20detik]



Polisi Afghanistan yang bertugas di Bandar Udara Internasional Hamid Karzai juga kembali bekerja seperti sediakala pasca Taliban menguasai negara tersebut. Mereka berjaga di pos-pos pemeriksaan berdampingan dengan petugas keamanan dari Taliban.

Diketahui pasca Taliban menguasai Kabul dan menggulingkan pemerintahan, petugas kepolisian langsung meninggalkan pos-pos tugas mereka. Hal ini dilakukan lantaran takut akan pembalasan kelompok garis keras tersebut.

Para polisi yang berjaga-jaga di Bandara Kabul mulai bekerja sejak Sabtu (11/9) lalu. Mereka kembali setelah mendapatkan jaminan keamanan dari komandan Taliban yang langsung menghubungi mereka untuk kembali bekerja.

"Saya kembali bekerja kemarin, setelah lebih dari dua minggu setelah dipulangkan," kata salah satu anggota kepolisian tanpa menyebut identitasnya, seperti dilansir AFP, Minggu (12/9/2021).

"Saya menerima telepon dari seorang komandan senior Taliban yang meminta saya untuk kembali," kata petugas lainnya.

Halaman 3 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads