Penerbangan Komersial di Afghanistan Dibuka Kembali

Penerbangan Komersial di Afghanistan Dibuka Kembali

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 10 Sep 2021 09:14 WIB
Foreigners board a Qatar Airways aircraft at the airport in Kabul, Afghanistan, Thursday, Sept. 9, 2021. Some 200 foreigners, including Americans, flew out of Afghanistan on an international commercial flight from Kabul airport on Thursday, the first such large-scale departure since U.S and foreign forces concluded their frantic withdrawal at the end of last month. (AP Photo/Bernat Armangue)
Penerbangan reguler pertama diperbolehkan terbang dari bandara Kabul, Afghanistan, pada Kamis (9/9) (AP Photo/Bernat Armangue)
Kabul -

Operasional penerbangan komersial kembali berlanjut di bandara Kabul, Afghanistan, usai kekacauan menyelimuti negara itu setelah kelompok Taliban mengambil alih kekuasaan. Penerbangan komersial internasional yang membawa lebih dari 100 orang untuk pertama kalinya terbang dari Kabul ke Qatar pada Kamis (9/9).

Seperti dilansir Reuters, Jumat (10/9/2021), penerbangan komersial internasional itu menandai langkah penting dalam upaya Taliban untuk memulihkan situasi normal di Afghanistan yang mereka kuasai kembali sejak bulan lalu.

Dituturkan sejumlah pejabat bahwa pesawat maskapai Qatar Airways yang membawa sekitar 113 orang terbang dari bandara Kabul menuju Doha pada Kamis (9/9) waktu setempat. Menurut seorang sumber, terdapat penumpang asal Amerika Serikat (AS), Kanada, Ukraina, Jerman dan Inggris dalam penerbangan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, dalam pernyataan terpisah via Twitter, mengungkapkan bahwa 10 warga AS dan 11 permanent resident AS berada dalam penerbangan tersebut.

Dituturkan seorang sumber yang memahami penerbangan ini bahwa para penumpang dibawa ke bandara Kabul dalam konvoi Qatar setelah jalur aman disepakati dengan Taliban. Di Doha, para penumpang akan ditampung sementara di kompleks penampungan pengungsi Afghanistan dan negara lainnya.

ADVERTISEMENT

Meskipun penerbangan internasional sudah keluar-masuk dari Afghanistan dengan membawa para pejabat, teknisi dan bantuan kemanusiaan dalam beberapa hari terakhir, penerbangan Qatar Airways ini menjadi penerbangan sipil pertama yang mengudara usai kekacauan menyelimuti bandara Kabul setelah Taliban berkuasa.

Diketahui bahwa proses evakuasi besar-besaran yang dilakukan negara-negara Barat, termasuk AS, sejak pertengahan Agustus lalu berhasil mengevakuasi 124.000 warga negara asing dan warga Afghanistan yang terancam Taliban. Proses evakuasi itu diakhiri pada 31 Agustus lalu sesuai batas akhir penarikan tentara AS.

Lihat juga video 'Taliban Larang Wanita Ikut Kompetisi Olahraga':

[Gambas:Video 20detik]



Utusan Khusus Qatar, Mutlaq bin Majed al-Qahtani, dalam pernyataannya menyebut penerbangan Qatar Airways pada Kamis (9/9) waktu setempat itu merupakan penerbangan reguler, bukan penerbangan evakuasi. Dia menambahkan bahwa penerbangan serupa dijadwalkan berangkat pada Jumat (10/9) waktu setempat.

"Semoga hidup menjadi semakin normal di Afghanistan," tutur Al-Qahtani dari tarmac bandara Kabul, seperti dikutip Al Jazeera.

Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, yang sedang berkunjung ke Islamabad, Pakistan, menyampaikan terima kasih kepada pemimpin Taliban karena membantu membuka kembali bandara Kabul.

Di sisi lain, Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk Afghanistan, Deborah Lyons, menyoroti laporan yang meningkat soal langkah pembatasan yang diterapkan Taliban terhadap kaum wanita sama seperti saat kelompok radikal itu berkuasa tahun 1996-2001 silam.

"Kami menerima laporan yang meningkat di mana Taliban melarang wanita tampil di tempat-tempat umum tanpa pendamping pria dan mencegah wanita untuk bekerja. Mereka membatasi akses pendidikan untuk perempuan di beberapa wilayah," ungkap Lyons kepada forum Dewan Keamanan PBB.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads