Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Yair Lapid mengatakan bahwa penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan "mungkin keputusan yang tepat", tetapi dilaksanakan dengan cara yang salah, dan dampaknya terhadap keamanan regional belum jelas.
"Itu tidak terjadi seperti yang seharusnya terjadi," kata Lapid kepada media asing saat briefing di Yerusalem.
"Itu mungkin keputusan yang tepat, tapi mungkin itu tidak dilakukan dengan cara yang benar," imbuhnya seperti diberitakan kantor berita AFP, Kamis (2/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa ahli telah memperingatkan bahwa pengambilalihan Taliban atas Afghanistan bulan lalu, dapat memperkuat kelompok-kelompok garis keras lainnya, termasuk Hamas yang menguasai Jalur Gaza.
Hamas, yang telah berperang beberapa kali dalam konflik dengan Israel, telah memberikan ucapan selamat kepada Taliban tak lama setelah kelompok itu merebut Kabul pada 15 Agustus.
Lapid mengatakan bahwa "Saya tidak berpikir Amerika Serikat mundur dari Timur Tengah.
"Saya pikir kita harus menunggu sebentar sebelum kita sampai ke kesimpulan tentang apa yang sebenarnya akan terjadi setelah ini," ujarnya.
Taliban telah merayakan penarikan pasukan AS, yang selesai pada hari Senin (30/8), sebagai kemenangan besar setelah menguasai Afghanistan menyusul pemberontakan panjang dan berdarah, yang berakhir dengan kolapsnya pasukan pemerintah dengan cepat.
Presiden AS Joe Biden dengan gigih membela keputusannya untuk mengakhiri perang dua dekade di Afghanistan sebagai "keputusan terbaik untuk Amerika."
Simak Video: AS Hengkang dari Afghanistan, Putin: Hasilnya Nol Besar!