Taliban Kepung Pasukan Oposisi di Lembah Panjshir, Ajak Berunding

Taliban Kepung Pasukan Oposisi di Lembah Panjshir, Ajak Berunding

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 02 Sep 2021 10:11 WIB
Militiamen loyal to Ahmad Massoud, son of the late Ahmad Shah Massoud, take part in a training exercise, in Panjshir province, northeastern Afghanistan, Sunday, Aug. 29, 2021. The Panjshir Valley is the last region not under Taliban control following their stunning blitz across Afghanistan. Local fighters held off the Soviets in the 1980s and the Taliban a decade later under the leadership of Ahmad Shah Massoud, a guerrilla fighter who attained near-mythic status before he was killed in a suicide bombing in 2001. (AP Photo/Jalaluddin Sekandar)
Ilustrasi -- Pasukan anti-Taliban saat menjalani pelatihan beberapa waktu terakhir (dok. AP/Jalaluddin Sekandar)
Kabul -

Kelompok Taliban mengklaim para petempurnya telah mengepung Provinsi Panjshir yang menjadi markas pasukan oposisi yang menyerukan perlawanan terhadap mereka. Namun demikian, Taliban menyerukan perundingan untuk menyelesaikan perselisihan secara damai.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (2/9/2021), sejak Kabul jatuh ke tangan Taliban pada 15 Agustus lalu, wilayah Lembah Panjshir menjadi satu-satunya provinsi yang masih bertahan dan malah menyerukan perlawanan.

Pertempuran antara petempur Taliban dengan milisi lokal dilaporkan sempat terjadi di Provinsi Baghlan, yang bertetangga dengan Panjshir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di bawah kepemimpinan tokoh anti-Taliban, Ahmad Massoud, yang juga anak dari mantan komandan Mujahidin setempat, ribuan personel milisi lokal dan bekas tentara serta unit pasukan khusus Afghanistan memberikan perlawanan terhadap Taliban.

Dalam pidato yang direkam dan ditujukan untuk warga Afghanistan di Panjshir, pemimpin senior Taliban, Amir Khan Motaqi, menyerukan milisi yang disebutnya para pemberontak untuk meletakkan senjata mereka.

ADVERTISEMENT

"Emirat Islam Afghanistan adalah rumah bagi seluruh warga Afghanistan," sebutnya, merujuk pada nama resmi pemerintahan Taliban.

Diketahui bahwa Taliban sebelumnya mengumumkan amnesti untuk seluruh warga Afghanistan yang pernah bekerja dengan pasukan asing selama dua dekade terakhir, namun mereka yang mengkhawatirkan pembalasan memilih membanjiri perbatasan dalam upaya kabur ke negara lain.

Simak juga video 'Analisis Pengamat Terorisme: Taliban Tak Berniat Dirikan Khilafah':

[Gambas:Video 20detik]



Motaqi menyatakan bahwa Taliban telah melakukan banyak upaya untuk berunding dengan para pemimpin pasukan oposisi di Panjshir. "Namun sayangnya, tanpa hasil apapun," ungkapnya.

Lebih lanjut disebutkan Motaqi bahwa petempur Taliban melakukan persiapan di sekitar empat sisi Lembah Panjshir dan tidak ada alasan untuk bertempur. Dia menambahkan bahwa pasukan anti-Taliban seharusnya berpikir bahwa tidak mungkin mengalahkan Taliban meskipun dengan dukungan pasukan NATO dan Amerika Serikat (AS).

"Tapi kita masih berusaha memastikan tidak ada perang dan masalah di Panjshir diselesaikan secara tenang dan damai," cetusnya.

Pernyataan ini disampaikan setelah dua pemimpin oposisi menuturkan bahwa sedikitnya tujuh petempur Taliban tewas dalam upaya memasuki Lembah Panjshir beberapa hari lalu.

Kelompok kemanusiaan Italia menyebut empat orang tewas dan lima lainnya luka-luka, yang telah dibawa ke rumah sakit trauma di Kabul usai terlibat pertempuran di sekitar area Gulbahar di gerbang masuk Lembah Panjshir.

Juru bicara Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRF), yang mengumpulkan pasukan oposisi di Lembah Panjshir, menuturkan pada Rabu (1/9) waktu setempat bahwa petempur Taliban melancarkan serangan dua hari lalu dan menyerang dari tiga hingga empat area berbeda, namun sejauh ini berhasil dipukul mundur.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads