Orang Dekat Osama Balik ke Afghanistan, Biden Bela Penarikan Tentara AS

International Updates

Orang Dekat Osama Balik ke Afghanistan, Biden Bela Penarikan Tentara AS

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 01 Sep 2021 19:09 WIB
Surat wasiat mengklaim kekayaan Osama bin Laden Rp386 miliar
Mendiang pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden (dok. BBC)
Jakarta -

Amin al-Haq, orang dekat mendiang pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden, dilaporkan kembali ke Afghanistan setelah Taliban berkuasa kembali. Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, kembali membela penarikan tentara AS dari Afghanistan yang diwarnai kekacauan.

Para analis menyebut bahwa kepulangan orang dekat Osama ini, bila dipastikan, merupakan peringatan bagi negara-negara Barat bahwa Afghanistan dapat kembali menjadi tempat berlindung bagi teroris.

Sementara Biden menegaskan dirinya tidak ingin memperpanjang 'perang abadi' di Afghanistan. Dia juga menyatakan dirinya mengambil 'tanggung jawab' atas keputusan menarik tentara AS, yang telah dituntaskan pada 31 Agustus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (1/9/2021):

- Sosok Amin al-Haq, Orang Dekat Osama bin Laden yang Balik ke Afghanistan

ADVERTISEMENT

Amin al-Haq yang dikenal sebagai orang dekat mendiang pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden, dilaporkan kembali ke Afghanistan setelah kelompok Taliban berkuasa. Sosok Al-Haq diketahui pernah menjadi kepala unit elite yang mengawal Osama.

Al-Haq yang berkewarganegaraan Afghanistan ini dilaporkan terlihat dalam sebuah video viral di media sosial, yang menunjukkan dia tiba di Provinsi Nangarhar, Afghanistan, pada Senin (30/8) waktu setempat, dengan menggunakan mobil dan disambut penduduk setempat. Beberapa orang bahkan berfoto dengannya.

Seperti dilansir The Sun dan media India, NewsByte, Rabu (1/9/2021), sosok Al-Haq pernah memimpin unit elite yang bertugas melindungi Osama, atau yang dikenal sebagai Black Guard, saat mereka bersembunyi di dalam gua yang digempur pesawat pengebom Amerika Serikat (AS) dan diburu oleh pasukan khusus AS bertahun-tahun lalu.

- Viral, Black Hawk Mengudara di Afghanistan dengan Pria Tergantung di Bawahnya

Sebuah video viral di media sosial menunjukkan momen sebuah helikopter Black Hawk mengudara di langit Afghanistan dengan seseorang tampak tergantung dengan tali di bawahnya. Video ini sempat memicu hoaks yang menyebut Taliban menghukum mati seseorang dengan menggantungnya dari Black Hawk.

Seperti dilansir CNN dan Reuters, Rabu (1/9/2021), tim cek fakta dari Reuters dan CNN memastikan bahwa seorang pria yang tergantung dari helikopter di Afghanistan itu masih hidup dan bahkan melambaikan tangan dalam video yang ditonton lebih dari 2 juta kali di media sosial.

Tayangan lebih dekat dari video itu, bersama dengan foto-foto lainnya, menunjukkan pria itu mengenakan harness atau tali pengaman pada tubuhnya, bukan tali pada lehernya. Ditegaskan tim cek fakta CNN bahwa pria itu juga bisa bergerak bebas, termasuk melambaikan tangan.

Simak juga video 'Analisis Pengamat Terorisme: Taliban Tak Berniat Dirikan Khilafah':

[Gambas:Video 20detik]



- Bela Penarikan Tentara AS, Biden Ingin Akhiri 'Perang Abadi' di Afghanistan

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, kembali membela keputusannya menarik seluruh tentara AS dari Afghanistan yang berujung kekacauan. Biden menegaskan dirinya tidak ingin memperpanjang 'perang abadi' di Afghanistan.

"Saya tidak ingin memperpanjang perang abadi. Dan saya tidak memperpanjang jalan keluar tanpa akhir," tegas Biden dalam pidato terbarunya di Gedung Putih, seperti dilansir CNN, Rabu (1/9/2021).

Ditegaskan Biden bahwa dirinya mengambil 'tanggung jawab' atas keputusan menarik tentara AS, namun dia menyatakan 'dengan hormat tidak sepakat' dengan pihak yang mengatakan evakuasi massal seharusnya dimulai lebih awal dengan menegaskan akan tetap ada yang 'tergesa-gesa ke bandara'.

- Momen Viral Penyiar TV Dikelilingi Petempur Taliban Minta Warga Tak Takut

Momen seorang penyiar salah satu stasiun televisi di Afghanistan membacakan pernyataan resmi dari Taliban yang berhasil mengambil alih kekuasaan, banyak dibahas dan viral. Sang penyiar televisi tampak membacakan pernyataan sembari dikelilingi para petempur Taliban yang menenteng senjata api.

Dilansir Hindustan Times, Rabu (1/9/2021), video yang menunjukkan penyiar televisi yang dikelilingi oleh petempur Taliban itu dibagikan secara luas di media sosial. Video ini beredar ketika kelompok Islam garis keras itu telah menjamin kebebasan pers dan meminta warga tidak meninggalkan negara itu.

Video berdurasi 42 detik itu dibagikan ke Twitter oleh reporter BBC, Kian Sharifi dan jurnalis sekaligus aktivis Iran, Masih Alinejad. Dalam video, tampak pembawa acara program debat politik membacakan pernyataan dari Taliban dengan delapan petempur bersenjata Taliban berdiri di sekelilingnya.

- Sesal Eks Menteri Afghanistan Atas Penarikan Tentara AS: Semua Jadi Sia-sia

Seorang mantan Menteri Afghanistan di bawah Presiden Ashraf Ghani mengkritik cara Amerika Serikat (AS) dalam menarik tentaranya. Nargis Nehan yang dua hari lalu kabur ke Norwegia ini menyebut tentara AS meninggalkan Afghanistan secara 'tidak bertanggung jawab'.

"AS telah berada di Afghanistan selama 20 tahun, tinggal selama satu tahun lagi tidak membuat perbedaan bagi mereka, setidaknya secara finansial maupun politik," ucap Nehan kepada AFP, seperti dilansir pada Selasa (31/8/2021).

Lebih lanjut, Nehan menyebut penarikan tentara AS 'salah urus' dan 'tidak bertanggung jawab'. Dia menilai bahwa dengan penundaan penarikan, proses evakuasi bisa ditangani dengan lebih terorganisir dan memungkinkan tercapainya kesepakatan nyata antara pemerintah Afghanistan dan Taliban.

Halaman 2 dari 2
(nvc/nvc)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads