Taliban Bunuh Penyanyi Afghanistan, Pasukan AS Angkat Kaki dari Kabul

International Updates

Taliban Bunuh Penyanyi Afghanistan, Pasukan AS Angkat Kaki dari Kabul

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 31 Agu 2021 17:56 WIB
Jakarta -

Seorang penyanyi lagu-lagu rakyat di Afghanistan diseret keluar rumahnya dan dibunuh oleh kelompok Taliban di area pegunungan yang bergolak di sebelah utara Kabul. Pembunuhan ini semakin memicu kekhawatiran akan kembalinya kekuasaan brutal Taliban seperti 20 tahun lalu, yang termasuk melarang musik.

Seperti diberitakan CNN, Selasa (31/8/2021), penyanyi bernama Fawad Andarabi itu 'ditembak di kepala' di lahan pertanian keluarga di Lembah Andarab, Provinsi Baghland bagian utara, pada Jumat (27/8) lalu. Tidak disebutkan soal alasan Taliban menghabisi Andarabi secara brutal.

"Dia tidak bersalah, seorang penyanyi yang hanya menghibur orang-orang," kata anak laki-laki Andarabi, Jawad, kepada Associated Press.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (31/8/2021):

- Sidang Hambali, Otak Bom Bali Terkendala Penerjemah

ADVERTISEMENT

Tiga tahanan Guantanamo, termasuk Hambali, mulai disidang untuk pertama kalinya pada Senin (30/8) waktu setempat setelah ditahan oleh Amerika Serikat (AS) selama 18 tahun tanpa dakwaan terkait serangan bom mematikan di kelab malam Bali tahun 2002 dan sejumlah rencana teror di kawasan Asia Tenggara.

Seperti dilansir Associated Press, Selasa (31/8/2021), Encep Nurjaman alias Hambali dan dua tahanan berkewarganegaraan Malaysia, Mohammed Farik bin Amin dan Mohammed Nazir bin Lep, mendengarkan pembacaan dakwaan di hadapan komisi militer AS dalam sidang selama nyaris lima jam di pangkalan AS di Kuba.

Ketiganya menghadapi serentetan dakwaan termasuk pembunuhan, persekongkolan dan terorisme.

- Taliban Akan Adili Imigran Afghanistan yang Dideportasi dari Eropa

Kelompok Taliban yang kini menguasai Afghanistan menyatakan akan menerima setiap imigran Afghanistan yang dideportasi dari Eropa setelah pengajuan suakanya ditolak. Taliban menegaskan bahwa para imigran itu kemudian akan diadili di Afghanistan.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (31/8/2021), penegasan itu disampaikan oleh surat kabar Austria, Kronen Zeitung, yang mengutip juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, setelah pemerintahan konservatif Austria mengambil garis keras terhadap para pencari suaka dan pengungsi Afghanistan di kawasan Uni Eropa.

Menteri Dalam Negeri Austria, Karl Nehammer, sebelumnya menyatakan bahwa Austria harus terus mendeportasi para pencari suaka yang ditolak ke Afghanistan selama mungkin.

- Pasukan AS Tinggalkan Afghanistan, Taliban: Kami Membuat Sejarah!

Seorang pejabat senior Taliban mengatakan bahwa Taliban telah "membuat sejarah", menyusul selesainya penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan.

"Kami membuat sejarah lagi. Pendudukan 20 tahun di Afghanistan oleh Amerika Serikat dan NATO berakhir malam ini," kata Anas Haqqani, seorang pejabat senior Taliban dalam sebuah cuitan di Twitter seperti diberitakan kantor berita AFP, Selasa (31/8/2021).

"Saya sangat senang bahwa setelah 20 tahun jihad, pengorbanan dan kesulitan, saya memiliki kebanggaan untuk melihat momen bersejarah ini," imbuhnya.

- AS Lumpuhkan Pesawat-Kendaraan Militer Sebelum Tinggalkan Kabul

Militer Amerika Serikat (AS) melumpuhkan puluhan pesawat dan kendaraan lapis baja serta sistem pertahanan roket berteknologi tinggi yang ada di bandara Kabul, Afghanistan, sebelum meninggalkan negara itu untuk terakhir kalinya.

Seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (31/8/2021), Kepala Komando Pusat AS, Jenderal Kenneth McKenzie, menuturkan bahwa 73 pesawat yang ada di kompleks Bandara Internasional Hamid Karzai 'di-demiliterisasi' atau dibuat tidak berfungsi oleh tentara AS sebelum menuntaskan operasi evakuasi selama dua pekan terakhir.

"Pesawat-pesawat itu tidak akan pernah terbang lagi... Pesawat-pesawat itu tidak akan pernah bisa dioperasikan oleh siapapun," tegas McKenzie.

"Sebagian besar dari pesawat-pesawat itu tidak digunakan dalam misi sejak awal. Tapi yang pasti pesawat-pesawat itu juga tidak akan bisa diterbangkan lagi," imbuhnya.

- Diseret Keluar Rumah, Penyanyi Afghanistan Dibunuh Taliban

Seorang penyanyi lagu-lagu rakyat di Afghanistan diseret keluar rumahnya dan dibunuh oleh kelompok Taliban di area pegunungan yang bergolak di sebelah utara Kabul. Pembunuhan ini semakin memicu kekhawatiran akan kembalinya kekuasaan brutal Taliban seperti 20 tahun lalu, yang termasuk melarang musik.

Seperti diberitakan CNN, Selasa (31/8/2021), penyanyi bernama Fawad Andarabi itu 'ditembak di kepala' di lahan pertanian keluarga di Lembah Andarab, Provinsi Baghland bagian utara, pada Jumat (27/8) lalu. Tidak disebutkan soal alasan Taliban menghabisi Andarabi secara brutal.

"Dia tidak bersalah, seorang penyanyi yang hanya menghibur orang-orang," kata anak laki-laki Andarabi, Jawad, kepada Associated Press.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads