Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengakui masih ada warganya di Afghanistan yang ingin dievakuasi saat penarikan tentara dituntaskan pada batas waktu 31 Agustus. Namun AS menyebut jumlahnya tidak banyak.
Seperti dilansir AFP, Selasa (31/8/2021), Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menuturkan pada Minggu (29/8) waktu setempat bahwa kurang dari 300 warga AS yang ingin dievakuasi masih ada di Afghanistan.
Pada Senin (30/8) waktu setempat, seorang pejabat senior AS menyebut jumlahnya berkurang menjadi 'di bawah 250 orang'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami meyakini masih ada sejumlah kecil yang tersisa, dan kami sedang berupaya menentukan dengan tepat berapa jumlahnya," ujar pejabat yang enggan disebut namanya.
"Dari mereka yang mengidentifikasi diri sebagai warga Amerika di Afghanistan yang mempertimbangkan meninggalkan negara itu sejak 14 Agustus, kami sejauh ini telah menerima konfirmasi bahwa sekitar 6.000 orang telah dievakuasi, atau diberangkatkan, yang berarti mereka melakukan perjalanan komersial," imbuhnya.
Presiden Joe Biden menetapkan batas waktu penarikan tentara AS sepenuhnya dari Afghanistan pada 31 Agustus. Hal ini berarti mengakhiri operasi militer AS selama 20 tahun di Afghanistan.
Pada Senin (30/8) waktu setempat, Pentagon menyebut bahwa lebih dari 122.000 orang, termasuk 5.400 warga AS, telah dievakuasi dari bandara Kabul sejak Juli,
Simak Video: Momen Pesawat-pesawat Militer AS Mulai Tinggalkan Bandara Kabul
Sebelumnya, juru bicara Pentagon, John Kirby, memperingatkan bahwa ancaman terhadap bandara Kabul masih nyata saat AS menuntaskan penarikan tentaranya.
"Kita berada dalam waktu yang sangat berbahaya sekarang," ucap Kirby kepada wartawan.
"Aliran ancaman masih nyata, itu masih aktif, dan dalam banyak kasus itu masih spesifik," imbuhnya.