Roket Ditembakkan ke Bandara Kabul, Drone AS Tewaskan 9 Orang Sekeluarga

International Updates

Roket Ditembakkan ke Bandara Kabul, Drone AS Tewaskan 9 Orang Sekeluarga

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 30 Agu 2021 17:40 WIB
In this image provided by the Department of Defense, two paratroopers assigned to the 1st Brigade Combat Team, 82nd Airborne Division conduct security while a C-130 Hercules takes off during a evacuation operation in Kabul, Afghanistan, Wednesday, Aug. 25, 2021. (Department of Defense via AP)
Tentara AS di bandara Kabul (Foto: Department of Defense via AP)
Jakarta -

Beberapa roket ditembakkan ke bandara Kabul, Afghanistan pada Senin (30/8). Ini terjadi kurang dari 48 jam sebelum Amerika Serikat akan menyelesaikan penarikan pasukannya dari Afghanistan.

Belum diketahui siapa yang menembakkan roket-roket tersebut. Seperti diberitakan kantor berita AFP, Senin (30/8/2021), suara roket menderu di atas ibu kota Afghanistan terdengar oleh staf AFP sebelum jam sibuk pagi dimulai.

Menurut seorang pejabat keamanan yang bekerja di pemerintahan Afghanistan yang digulingkan dua minggu lalu oleh Taliban, roket-roket itu ditembakkan dari sebuah kendaraan di Kabul utara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (30/8/2021):

ADVERTISEMENT

- Ratusan Orang Tertinggal di Afghanistan, Pemerintah Inggris Dihujat

Pemerintah Inggris dihujani kecaman terkait proses evakuasi yang tergesa-gesa dari Afghanistan usai Taliban berkuasa. Terlebih setelah terungkap ratusan orang yang memenuhi syarat untuk dievakuasi dan direlokasi, masih tertinggal di Afghanistan.

Seperti dilansir AFP, Senin (30/8/2021), Perdana Menteri (PM) Boris Johnson memuji misi evakuasi itu 'tidak seperti apapun yang pernah kita lihat dalam hidup kita' setelah Inggris mengangkut lebih dari 15.000 orang dalam dua pekan terakhir.

Tentara-tentara Inggris tiba di pangkalan udara Brize Norton, Inggris bagian selatan, pada Minggu (29/8) waktu setempat, setelah menuntaskan evakuasi di Afghanistan. Inggris terpaksa melakukan penarikan tentara mengikuti keputusan sekutunya, Amerika Serikat (AS), dalam mengakhiri kehadiran militer selama 20 tahun terakhir.

- Meresahkan, Korut Aktifkan Kembali Reaktor Nuklirnya!

Korea Utara (Korut) dilaporkan telah mengaktifkan kembali reaktor nuklirnya yang digunakan dalam pemrosesan produksi plutonium. Badan energi atom Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyebut perkembangan tersebut 'sangat meresahkan'.

Seperti dilansir AFP, Senin (30/8/2021), perkembangan terbaru di reaktor nuklir Yongbyon -- kompleks nuklir utama Korut -- ini mengindikasikan Korut sedang memperluas program senjata terlarangnya dan terjadi saat perundingan nuklir Korut dan Amerika Serikat (AS) terhenti.

Pemimpin Korut, Kim Jong-Un, menawarkan untuk membongkar kompleks nuklir Yongbyon dalam pertemuan kedua dengan Presiden AS, Donald Trump, beberapa tahun lalu. Tawaran itu sebagai imbalan untuk pencabutan sanksi AS. Namun akhirnya ditolak.

- Serangan Drone AS Tewaskan Sekeluarga 9 Orang di Kabul!

Serangan drone atau pesawat tak berawak yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) di wilayah permukiman Kabul, Afghanistan, dilaporkan merenggut nyawa warga sipil. AS menyebut serangan drone itu menargetkan kendaraan yang membawa 'banyak pengebom bunuh diri'.

Seperti dilansir CNN dan Associated Press, Senin (30/8/2021), AS kembali melancarkan serangan drone pada Minggu (29/8) waktu setempat, yang disebut menargetkan sebuah kendaraan yang membawa 'banyak pengebom bunuh diri' dari kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) Khorasan atau ISIS-K. Serangan drone dilancarkan terhadap target sebelum mereka menyerang proses evakuasi yang masih berlangsung di bandara Kabul.

Dalam pernyataan terpisah, sejumlah saksi mata termasuk salah satunya kerabat korban tewas, menuturkan bahwa sembilan orang yang masih satu keluarga tewas akibat serangan drone AS tersebut.

- Macron Buka Suara Soal Perlunya Bicara dengan Taliban

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menegaskan bahwa pembicaraan yang sedang dilakukan Prancis dengan Taliban soal proses evakuasi dari Afghanistan tidak mengindikasikan pengakuan untuk kelompok garis keras itu.

Macron menyatakan bahwa pembicaraan perlu dilakukan demi memenuhi persyaratan soal hak-hak dan menolak teror. Demikian seperti dilansir AFP, Senin (30/8/2021).

Prancis dan sejumlah negara Barat lainnya mengungkapkan dalam beberapa hari terakhir bahwa mereka sedang berbicara dengan Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan. Pembicaraan itu fokus pada upaya evakuasi warga negara asing dan warga Afghanistan yang terancam bahaya setelah tentara asing ditarik pulang.

"Kita memiliki operasi yang dilakukan di Afghanistan -- evakuasi. Taliban yang memegang kendali... kita harus melakukan pembicaraan ini dari sudut pandang praktis. Ini tidak berarti akan ada pengakuan," tegas Macron kepada televisi TF1 di sela-sela kunjungan ke Irak.

- Genting! Sejumlah Roket Ditembakkan ke Bandara Kabul

Beberapa roket ditembakkan ke bandara Kabul, Afghanistan pada Senin (30/8). Ini terjadi kurang dari 48 jam sebelum Amerika Serikat akan menyelesaikan penarikan pasukannya dari Afghanistan.

Belum diketahui siapa yang menembakkan roket-roket tersebut. Seperti diberitakan kantor berita AFP, Senin (30/8/2021), suara roket menderu di atas ibu kota Afghanistan terdengar oleh staf AFP sebelum jam sibuk pagi dimulai.

Menurut seorang pejabat keamanan yang bekerja di pemerintahan Afghanistan yang digulingkan dua minggu lalu oleh Taliban, roket-roket itu ditembakkan dari sebuah kendaraan di Kabul utara.

Halaman 3 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads