Rumor Kesehatan Kim Jong-Un Bikin Korut Berburu Suksesor

Round-Up

Rumor Kesehatan Kim Jong-Un Bikin Korut Berburu Suksesor

Tim detikcom - detikNews
Senin, 30 Agu 2021 09:21 WIB
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un, kini menjadi sorotan. Bukan karena kebijakannya, melainkan karena penampilannya yang dinilai lebih kurus.
Potret Kim Jong-Un yang terlihat lebih kurus (Foto: AP)
Pyongyang -

Rumor memburuknya kesehatan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un masih terus bergulir bak bola salju. Rumor itu pun diperkuat dengan kabar Korea Utara mencari pengganti Kim Jong-Un.

Rumor mengenai kesehatan Kim Jong-Un memang telah merebak sejak lama. Pada tahun 2020 lalu, dia dikabarkan telah menjalani prosedur kardiovaskular di Hyangsan Medical Center untuk kondisi jantungnya yang memburuk akibat kebiasaan merokok, obesitas, dan overworking.

Kala itu, Kim Jong Un bahkan dikabarkan dalam keadaan vegetative dan tidak diharapkan untuk pulih. Selain dikabarkan dalam kondisi koma, Kim Jong Un bahkan juga diisukan meninggal dunia. Rumor itu kemudian terbantahkan dengan kemunculan Kim Jong-Un.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurunnya kesehatan Kim Jong-Un pun kembali diperbincangkan beberapa waktu lalu. Sebab, saat itu, pemimpin Korea Utara itu tertangkap kamera menggunakan perban atau plester sebesar perangko di bagian belakang kepalanya.

Dalam foto-foto lainnya saat Kim Jong-Un menghadiri acara pada akhir Juli, perban itu sudah tidak ada. Namun ada bekas warna gelap tampak di bagian belakang kepala.

ADVERTISEMENT

Rumor itu pun semakin kencang kala Kim Jong-Un tampak lebih kurus hingga membuat warga Korea Utara menangis. Dia disebut telah kehilangan lebih dari 18 kg pada bulan Juli lalu.

Berburu Suksesor

Di tengah rumor memburuknya kesehatan Kim Jong-Un, Korea Utara pun dikabarkan tengah mencari suksesor sang pemimpin. Adalah pejabat senior Partai Buruh, Jo Yong-Won yang baru-baru ini dipromosikan menjadi wakil kepemimpinan yang disebut didapuk untuk mencari suksesor Kim Jong-Un.

Pakar Korea Utara di Amerika Serikat, Michael Madden, menyebut bukan tak mungkin Kim Jong-Un mendapuk Jo Yong-Won sebagai 'Kim-maker' yang akan menyiapkan 'Kim' selanjutnya.

Selama ini, memang selalu ada seorang Kim di jantung ideologis negara itu. Sudah ada 3 Kim yang memerintah Korea Utara dengan tangan besi. Mulai dari Kim Il-Sung yang merupakan kakek Kim Jong-Un. Kemudian ayah Kim Jong-Un, Kim Jong-Il. Terakhir Kim Jong-Un sendiri.

"Kita dapat mengatakan bahwa mungkin Kim Jong-un menetapkan Jo Yong-won sebagai kingmaker - sebagai orang untuk membantu membimbing dan mengarahkan penerus turun temurun," kata Pengawas Kepemimpinan Korea Utara, afiliasi dari pengawas 38 Utara itu, dilansir dari The Sun, Minggu (29/8/2021).

"Mereka pasti membuat keputusan itu dengan memperhatikan transisi," imbuh Madden.

Lihat juga video 'Kim Jong-un Kumpulkan Perwira Tinggi Militer':

[Gambas:Video 20detik]



Langkah menyiapkan suksesor juga pernah dilakukan oleh ayah Kim Jong-Un. Simak selengkapnya di halaman berikut.

Langkah Serupa Pernah Dilakukan Kim Jong-Il

Madden berpendapat, keputusan untuk mencari penerus Kim Jong-Un ini dilakukan dengan memperhatikan transisi potensial, dengan pandangan bahwa pemimpinnya mungkin tidak mampu lagi diperbaiki atau mungkin mati.

Madden pun mencontohkan langkah serupa yang dilakukan ayah Kim Jong-Un, Kim Jong-Il, menjelang akhir hayatnya. Pada tahun 2007, Kim Jong-Il mengalami TIA (serangan iskemik transien) atau stroke kecil.

"Masalah kesehatannya menjadi agak genting dan dia mulai bersiap untuk suksesi turun temurun. Jadi pada dasarnya mempercayakan kepada 5 atau 6 orang yang kesetiaan dan ambisinya tidak perlu dia pertanyakan untuk dijadikan wali," kata Madden.

Wali ini adalah orang-orang yang mengambil portofolio kebijakan yang sangat besar dan sensitif. Mereka merupakan orang-orang yang mengawal Kim Jong-Un untuk meneruskan tahta sang ayah.

"Ini adalah orang-orang yang membuat transisi dari Kim Jong-il ke Kim Jong-un seefektif sebelumnya. Mereka semua mengawal Kim Jong-un melalui hari-hari awal itu," ujarnya.

Turunnya Berat Badan Belum Tentu Memburuknya Kesehatan

Kendati demikian, Madden menilai menurunnya berat badan tak membuktikan adanya penurunan kesehatan pada Kim Jong-Un. Menurutnya, bisa saja, Kim Jong-Un memang ingin menurunkan berat badan dengan alasan yang sama seperti masyarakat lainnya di dunia.

"Apa yang paling mungkin kita lihat adalah bahwa dia memilih untuk menurunkan berat badannya sendiri seperti alasan orang-orang di seluruh dunia yang mengalami obesitas menurunkan berat badan. Ini lebih baik untuk sistem kardiovaskularnya," kata Madden.

Madden juga menilai promosi Jo Yong-Won bisa jadi untuk menciptakan kambing hitam yang dapat disalahkan jika Korea Utara tidak dapat menyelesaikan krisis pangannya yang melumpuhkan, atau mengatasi pemberontakan di jajaran partai.

"Ketika Anda seorang politisi dan ada masalah, Anda membutuhkan seseorang untuk disalahkan," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(mae/eva)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads