Turki Sudah Bicara dengan Taliban di Kabul, Bahas Apa?

Turki Sudah Bicara dengan Taliban di Kabul, Bahas Apa?

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 27 Agu 2021 16:22 WIB
President of Turkey Recep Tayyip Erdogan makes a statement after chairing the cabinet meeting in Ankara, on December 14, 2020. (Photo by Adem ALTAN / AFP)
Recep Tayyip Erdogan (dok. AFP/ADEM ALTAN)
Ankara -

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengungkapkan bahwa Turki telah menggelar pembicaraan pertama dengan kelompok Taliban di Kabul, Afghanistan, pekan ini.

Seperti dilansir AFP dan Daily Sabah, Jumat (27/8/2021), Erdogan tidak menyebutkan lebih lanjut isi pembicaraan dengan Taliban tersebut. Hanya disebutkan bahwa pembicaraan dengan Taliban digelar di Kedutaan Besar Turki di Kabul.

"Kami telah menggelar pembicaraan pertama kami dengan Taliban, yang berlangsung selama 3,5 jam," ungkap Erdogan kepada wartawan setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika diperlukan kami akan memiliki kesempatan untuk menggelar pembicaraan seperti itu lagi," imbuhnya.

Soal pembicaraan dengan Taliban itu, Erdogan menggarisbawahi bahwa pemerintah Turki tidak perlu meminta izin untuk berbicara dengan siapa pun. Hal itu disampaikannya untuk menanggapi kritik dalam negeri atas keterlibatan Turki dengan kelompok Taliban. Dikatakannya, pemerintahnya tidak bisa hanya berdiam diri di wilayah yang bergejolak itu.

ADVERTISEMENT

"Anda tidak dapat mengetahui apa harapan mereka atau apa harapan kita tanpa berbicara. Apa itu diplomasi, kawan? Ini diplomasi," ujar Erdogan.

Sementara itu, soal permintaan Taliban agar Turki memberikan dukungan teknis dalam operasional bandara Kabul, Erdogan menyatakan pemerintahannya masih mempertimbangkan permintaan itu. Erdogan menyatakan Turki belum bisa mengambil keputusan karena alasan keamanan.

Erdogan mengatakan bahwa Taliban sekarang ingin mengawasi keamanan bandara Kabul, sembari menawarkan opsi mengelola logistiknya kepada Turki.

Lihat juga video 'Turki Evakuasi 1.061 Warganya dari Afghanistan':

[Gambas:Video 20detik]



Namun, adanya serangan bom bunuh diri yang menewaskan sedikitnya 85 orang, termasuk 13 tentara Amerika Serikat (AS), pada Kamis (26/8) waktu setempat, menurut Erdogan, menunjukkan pentingnya memahami detail soal bagaimana bandara Kabul akan diamankan.

"Mereka mengatakan: 'Kami akan menjamin keamanan, Anda mengoperasikan (bandara)'. Kami belum mengambil keputusan apapun soal isu ini. Kami akan mengambil keputusan setelah ketenangan mendominasi," tandas Erdogan.

Terkait serangan bom di luar bandara Kabul, Erdogan menyampaikan kecamannya. Dia menyebut serangan itu menunjukkan betapa berbahayanya kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Khorasan atau ISIS-K yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads