Komando Kemenhan Afghanistan Diserahkan ke Eks Napi Guantanamo

Round-Up

Komando Kemenhan Afghanistan Diserahkan ke Eks Napi Guantanamo

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 26 Agu 2021 22:01 WIB
Taliban fighters patrol as two Traffic policemen stand, left, in Kabul, Afghanistan, Thursday, Aug. 19, 2021. The Taliban celebrated Afghanistans Independence Day on Thursday by declaring they beat the United States, but challenges to their rule ranging from running a country severely short on cash and bureaucrats to potentially facing an armed opposition began to emerge. (AP Photo/Rahmat Gul)
Foto ilustrasi: Kelompok Taliban di Afghanistan. (AP/Rahmat Gul)
Kabul -

Pemerintahan Afghanistan bersalin rupa setelah Taliban kembali berkuasa. Kini, mantan narapidana Penjara Guantanamo kini menjadi Pelaksana tugas (Plt) Menteri Pertahanan Afghanistan.

Dilansir Reuters dan India Today, Kamis (26/8/2021), nama eks napi Guantanamo itu adalah Abdul Qayyum Zakir.

Menurut situs berita Arab Alarby, Abdul Qayyum Zakir bertanggung jawab atas pasukan yang memasuki istana kepresidenan Afghanistan di Kabul awal bulan ini setelah pemerintahan resmi yang dipimpin oleh Presiden Ashraf Ghani runtuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abdul Qayyum Zakir juga dikatakan sebagai penentang keras pembicaraan damai yang terjadi antara Taliban dan pemerintah Afghanistan sebelum pengambilalihan. Penunjukan Mullah Abdul Qayyum Zakir ini dinilai tidak mengejutkan.

Selanjutnya, masa lalu Zakir yang pernah menghuni Guantanamo:

ADVERTISEMENT

Masa lalu Abdul Qayyum Zakir

Abdul Qayyum Zakir (atau disebut Zakir saja) punya nama lain yakni Abdullah Gulam Rasoul. Dia adalah pria dari suku Alizai, salah satu suku dalam etnis Pashtun. Sebagaimana diketahui, Pashtun adalah etnis dominan di Afghanistan dan menjadi etnis yang menyusun Taliban.

Sang Mullah, begitu panggilan penghormatan di Afghanistan untuk Abdul Qayyum Zakir, adalah seorang komandan veteran Taliban dan rekan dekat pendiri Taliban, Mullah Omar. Dia ditangkap pasukan Amerika Serikat (AS) saat invasi 2001. Selanjutnya, Abdul Qayyum Zakir ditahan di Teluk Guantanamo, Kuba.

Penjara Guantanamo merupakan penjara berkeamanan tinggi militer AS di Kuba dimana teroris tingkat tinggi ditahan. Penjara militer di bawah Joint Task Force Guantanamo (JTF-GTMO) ini dibangun untuk menampung pelaku kriminal berat setelah serangan 11 September 2001 di New York dan Washington.

Tahun 2007, Zakir ditransfer ke penjara Afghanistan. Dilansir Middle East monitor dan BusinessToday.In, saat itu ada tekanan dari para tetua etnis Alizai yang mendorong pembebasan Zakir.

Zakir kemudian dibebaskan pada Mei 2008, setelah mengaku tidak berniat kembali ke medan perang. Namun, setelah dibebaskan, ia diyakini mengarahkan operasi militer di Helmand sebelum menjadi komandan militer umum Taliban.

Selanjutnya, testimoni Taliban:

Testimoni Taliban

Mantan komandan Taliban Mullah Abdul Salaam Rocketi, yang kemudian menjadi anggota parlemen Afghanistan, sebelumnya mengatakan bahwa Mullah Abdul Qayyum Zakir adalah 'komandan medan perang legendaris'.

"Ketenarannya membawanya ke perhatian Mullah Omar, dan keduanya menjadi dekat dari waktu ke waktu," tambahnya.

Mantan komandan lainnya mengatakan di CS Monitor bahwa Mullah Abdul Qayyum Zakir 'sangat berpengalaman dalam hukum syariah Islam. Dia juga telah terluka beberapa kali, termasuk di akhir 1990-an oleh bom yang juga menewaskan empat teman dekatnya.

Sosok Zakir diyakini sebagai dalang utama atas meningkatkan serangan pinggir jalan terhadap tentara AS di Afghanistan dan mengatur serentetan serangan terhadap pesawat-pesawat tempur AS di Afghanistan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads