Mullah Abdul Qayyum Zakir, mantan tahanan Guantanamo ditunjuk oleh Taliban menjadi pelaksana tugas (Plt) Menteri Pertahanan (Menhan) Afghanistan. Zakir yang bebas dari Guatanamo tahun 2007 lalu ini diketahui mendalangi serangan ke tentara Amerika Serikat (AS) saat menjadi komandan Taliban.
Seperti dilansir Middle East Monitor dan BusinessToday.In, Kamis (26/8/2021), Zakir yang juga dikenal sebagai Abdullah Gulam Rasoul, pernah ditangkap pasukan AS saat menginvasi Afghanistan usai serangan 11 September 2001.
Dia kemudian dijebloskan ke dalam tahanan Guantanamo di Kuba dan baru ditransfer ke penjara Afghanistan tahun 2007, sebelum akhirnya dibebaskan pada Mei 2008 karena adanya tekanan dari para petua kelompok etnis Alizai -- di mana Zakir merupakan anggotanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai bebas, Zakir memimpin operasi militer di Provinsi Helman, Afghanistan bagian utara, sebelum menempati jabatan komandan militer Taliban.
Sosok Zakir diyakini sebagai dalang utama atas meningkatkan serangan pinggir jalan terhadap tentara AS di Afghanistan dan mengatur serentetan serangan terhadap pesawat-pesawat tempur AS di Afghanistan.
Laporan Al Jazeera pada Selasa (24/8) waktu setempat yang mengutip sumber Taliban menyatakan Zakir telah ditunjuk menjadi Plt Menhan.
Menurut publikasi Jamestown Foundation, think-tank kebijakan pertahanan yang berbasis di Washington DC, pada Juli 2020 lalu, Zakir yang lahir tahun 1973 di Soply, distrik Kajaki, Provinsi Helmand, ini merupakan sosok garis keras yang menentang perundingan damai.
Lihat juga Video: Taliban Tambah Tenggat Waktu Evakuasi, Australia Enggan Berspekulasi