Sosok Zakir, Bekas Tahanan Guantanamo yang Jadi Menhan Afghanistan

Sosok Zakir, Bekas Tahanan Guantanamo yang Jadi Menhan Afghanistan

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 26 Agu 2021 11:59 WIB
Kelompok Taliban telah menguasai Afghanistan. Kini para militan Taliban terus berpatroli dengan membawa senjata laras panjang di kawasan Ibu Kota Afghanistan.
Ilustrasi -- Petempur Taliban (dok. AP Photo/Rahmat Gul)
Kabul -

Mullah Abdul Qayyum Zakir, mantan tahanan Guantanamo ditunjuk oleh Taliban menjadi pelaksana tugas (Plt) Menteri Pertahanan (Menhan) Afghanistan. Zakir yang bebas dari Guatanamo tahun 2007 lalu ini diketahui mendalangi serangan ke tentara Amerika Serikat (AS) saat menjadi komandan Taliban.

Seperti dilansir Middle East Monitor dan BusinessToday.In, Kamis (26/8/2021), Zakir yang juga dikenal sebagai Abdullah Gulam Rasoul, pernah ditangkap pasukan AS saat menginvasi Afghanistan usai serangan 11 September 2001.

Dia kemudian dijebloskan ke dalam tahanan Guantanamo di Kuba dan baru ditransfer ke penjara Afghanistan tahun 2007, sebelum akhirnya dibebaskan pada Mei 2008 karena adanya tekanan dari para petua kelompok etnis Alizai -- di mana Zakir merupakan anggotanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai bebas, Zakir memimpin operasi militer di Provinsi Helman, Afghanistan bagian utara, sebelum menempati jabatan komandan militer Taliban.

Sosok Zakir diyakini sebagai dalang utama atas meningkatkan serangan pinggir jalan terhadap tentara AS di Afghanistan dan mengatur serentetan serangan terhadap pesawat-pesawat tempur AS di Afghanistan.

ADVERTISEMENT

Laporan Al Jazeera pada Selasa (24/8) waktu setempat yang mengutip sumber Taliban menyatakan Zakir telah ditunjuk menjadi Plt Menhan.

Menurut publikasi Jamestown Foundation, think-tank kebijakan pertahanan yang berbasis di Washington DC, pada Juli 2020 lalu, Zakir yang lahir tahun 1973 di Soply, distrik Kajaki, Provinsi Helmand, ini merupakan sosok garis keras yang menentang perundingan damai.

Lihat juga Video: Taliban Tambah Tenggat Waktu Evakuasi, Australia Enggan Berspekulasi

[Gambas:Video 20detik]



Zakir yang diyakini bergabung dengan Taliban tahun 1997 silam ini diketahui pernah menjadi wakil untuk pendiri dan pemimpin Taliban, mendiang Mullah Muhammad Omar. Di bawah Mullah Omar, dia bertugas mengawasi operasi Taliban di wilayah Afghanistan selatan.

Dia dicopot dari posisinya itu tahun 2014 akibat adanya perbedaan pendapat dengan pemimpin senior Taliban lainnya, Mullah Akhtar Mansour, yang menggantikan Mullah Omar setelah dia meninggal dunia.

Publikasi Jamestown Foundation juga menyebut bahwa Zakir memiliki koneksi dengan Iran, setelah tahun 2014 lalu, dia dilaporkan memimpin delegasi rahasia para pemimpin Taliban ke Iran untuk membahas kemungkinan mendirikan persembunyian aman bagi Taliban di sana.

Tugas itu gagal karena Zakir menolak untuk memutuskan hubungan dengan Al-Qaeda, yang menjadi syarat Iran untuk memberikan perlindungan pada Taliban. Namun Zakir berhasil mengamankan bantuan finansial dari Iran dan membuatnya memiliki koneksi dengan pejabat-pejabat Iran.

Masih menurut publikasi Jamestown Foundation, meski tidak lagi menjadi komandan operasional militer, sosok Zakir diyakini masih memiliki dukungan dan pengaruh luas di kalangan petempur Taliban di Afghanistan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads