OKI Serukan Jangan Biarkan Afghanistan Kembali Lindungi Teroris

OKI Serukan Jangan Biarkan Afghanistan Kembali Lindungi Teroris

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 23 Agu 2021 11:57 WIB
Taliban fighters patrol as two Traffic policemen stand, left, in Kabul, Afghanistan, Thursday, Aug. 19, 2021. The Taliban celebrated Afghanistans Independence Day on Thursday by declaring they beat the United States, but challenges to their rule ranging from running a country severely short on cash and bureaucrats to potentially facing an armed opposition began to emerge. (AP Photo/Rahmat Gul)
Petempur Taliban berpatroli di jalanan Afghanistan (dok. AP/Rahmat Gul)
Jeddah -

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyerukan agar Afghanistan tidak seharusnya dibiarkan kembali melindungi 'organisasi teroris'. OKI pun menyerukan digelarnya dialog inklusif untuk menyelesaikan krisis setelah Taliban mengambil alih kekuasaan di negara tersebut.

Seperti dilansir AFP, Senin (23/8/2021), OKI yang berkantor di Jeddah, Arab Saudi ini menyatakan akan mengirimkan utusan ke Afghanistan untuk menekankan pentingnya 'perdamaian, stabilitas dan rekonsiliasi nasional'.

"Menyerukan kepemimpinan mendatang di Afghanistan dan komunitas internasional untuk memastikan bahwa Afghanistan tidak pernah lagi digunakan sebagai platform atau tempat persembunyian bagi teroris dan tidak mengizinkan organisasi teroris memiliki pijakan di sana," kata OKI dalam pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pernyataannya, OKI juga meningkatkan kewaspadaan atas situasi kemanusiaan di Afghanistan, dengan melonjaknya jumlah orang-orang yang kehilangan tempat tinggal dan para pengungsi.

"Menyerukan negara-negara anggota, institusi finansial Islamis, dan para mitra untuk bertindak cepat memberikan bantuan kemanusiaan di area-area yang paling membutuhkan dan mendesak," demikian pernyataan OKI.

ADVERTISEMENT

Sejumlah organisasi multinasional lainnya telah mengindikasikan akan menggelar rapat untuk membahas situasi di Afghanistan, termasuk G7, sepekan setelah kelompok Taliban mengambil alih kekuasaan.

Taliban pertama menguasai Afghanistan antara tahun 1996-2001 silam, selama waktu itu mereka melindungi pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden, yang kelompoknya mengklaim bertanggung jawab atas serangan 11 September 2001 di AS yang menewaskan 3.000 orang.

Sekutu Barat menuai kritikan keras atas cara mereka menangani krisis, yang diwarnai kekacauan saat ribuan warga Afghanistan dan warga negara asing berupaya melarikan diri dari Kabul usai Taliban berkuasa.

Simak Video: 20 Tahun Perang di Afghanistan, AS Habiskan 150-300 Juta Dolar Sehari

[Gambas:Video 20detik]



(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads