Kelompok Taliban berjanji akan bertanggung jawab atas tindakannya dan akan menyelidiki laporan-laporan kekejaman yang dilakukan oleh anggotanya.
Hal ini disampaikan oleh seorang pejabat kelompok militan tersebut kepada Reuters, Sabtu (21/8/2021).
Pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim, menambahkan bahwa kelompok itu dalam beberapa minggu ke depan, berencana untuk menyiapkan model baru untuk memerintah Afghanistan.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (21/8/2021):
- Menlu Inggris Didesak Mundur Terkait Evakuasi Penterjemah Afghanistan
Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris Dominic Raab didesak untuk mundur karena tidak melakukan panggilan telepon untuk membantu para penerjemah melarikan diri dari Afghanistan. Alasannya, kemajuan cepat Taliban membuat kontak menjadi tidak mungkin dilakukan.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (21/8/2021), Raab sedang berlibur di Crete ketika kantornya disarankan untuk menelepon Menlu Afghanistan guna mendesaknya membantu mengevakuasi penerjemah lokal yang telah membantu pasukan Inggris.
Tetapi panggilan telepon itu tidak pernah dilakukan, yang mengarah pada tuntutan agar Raab meletakkan jabatannya. Pemerintah Inggris pun dianggap telah mengabaikan para penerjemah.
"Sementara Menteri Luar Negeri berbaring di kursi berjemur, Taliban maju," kata juru bicara oposisi utama Partai Buruh, Lisa Nandy.
- Taliban Janji Selidiki Kekejaman Anggotanya dan Bertanggung Jawab
Kelompok Taliban berjanji akan bertanggung jawab atas tindakannya dan akan menyelidiki laporan-laporan kekejaman yang dilakukan oleh anggotanya.
Hal ini disampaikan oleh seorang pejabat kelompok militan tersebut kepada Reuters, Sabtu (21/8/2021).
Pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim, menambahkan bahwa kelompok itu dalam beberapa minggu ke depan, berencana untuk menyiapkan model baru untuk memerintah Afghanistan.
Setelah melancarkan serangan-serangan kilat ke sejumlah ibu kota provinsi di Afghanistan, Taliban dengan mudah masuk ke Kabul, ibu kota Afghanistan pada Minggu (15/8) lalu dan mengambil alih pemerintahan.
- AS Kirim 3 Helikopter Jemput 169 Warga yang Tak Bisa ke Bandara Kabul
Militer Amerika Serikat di Afghanistan mengerahkan tiga helikopter untuk menjemput 169 warga AS yang tidak dapat mencapai gerbang bandara Kabul.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (21/8/2021), ini terjadi saat para pejabat AS mengkonfirmasi operasi evakuasi dari Afghanistan sempat terhenti selama sekitar tujuh jam pada hari Jumat (20/8) waktu setempat, karena pangkalan penerima di Qatar sudah terlalu penuh sehingga tidak dapat menampung para pengungsi.
Itu membuat ribuan warga Afghanistan lainnya yang sudah diizinkan meninggalkan negara mereka ke Amerika Serikat harus menunggu di bandara Kabul.
Simak video 'Amerika Bentuk Satgas untuk Evakuasi Warga AS di Afganistan':
(ita/ita)