Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris Dominic Raab didesak untuk mundur karena tidak melakukan panggilan telepon untuk membantu para penerjemah melarikan diri dari Afghanistan. Alasannya, kemajuan cepat Taliban membuat kontak menjadi tidak mungkin dilakukan.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (21/8/2021), Raab sedang berlibur di Crete ketika kantornya disarankan untuk menelepon Menlu Afghanistan guna mendesaknya membantu mengevakuasi penerjemah lokal yang telah membantu pasukan Inggris.
Tetapi panggilan telepon itu tidak pernah dilakukan, yang mengarah pada tuntutan agar Raab meletakkan jabatannya. Pemerintah Inggris pun dianggap telah mengabaikan para penerjemah.
"Sementara Menteri Luar Negeri berbaring di kursi berjemur, Taliban maju," kata juru bicara oposisi utama Partai Buruh, Lisa Nandy.
"Menteri Luar Negeri seharusnya malu dan Perdana Menteri memiliki pertanyaan serius untuk dijawab mengapa dia tetap menjabat," cetusnya.
Namun, Raab membela tindakannya, dengan menyebut laporan media sebagai "tidak akurat".
Menurut Raab, panggilan telepon itu didelegasikan kepada seorang menteri junior karena dia "memprioritaskan keamanan dan kapasitas" di bandara Kabul, atas saran dari mereka yang mengawasi respons krisis.
Simak video 'Pengungsi dari Afghanistan Tiba di Inggris':
(ita/ita)