Putin Anggap Kekuasaan Taliban di Afghanistan Kenyataan yang Harus Diterima

Putin Anggap Kekuasaan Taliban di Afghanistan Kenyataan yang Harus Diterima

Arief Ikhsanudin - detikNews
Jumat, 20 Agu 2021 23:38 WIB
Sah! Presiden Rusia Vladimir Putin Bisa Menjabat Hingga Tahun 2036
Foto: DW (News)
Moscow -

Presiden Rusia Vladimir Putin meminta komunitas global untuk mencegah 'runtuhnya' Afghanistan usai dikuasai Taliban. Putin pun meminta agar paham dari luar Afghanistan tak dipaksa masuk dan diterapkan di Afghanistan.

"Gerakan Taliban menguasai hampir seluruh wilayah negara itu," kata Putin dalam konferensi pers bersama Kanselir Jerman, Angela Markel di Kremail, seperti dilansir dari AFP, Jumat (20/8/2021).

"Ini adalah kenyataan dan dari kenyataan inilah kita harus terima, mencegah runtuhnya negara Afghanistan," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Putin mengkritik kebijakan tak bertanggung jawab yang memaksa nilai-nilai luar untuk diterapkan di Afganistan. Terlebih, kondisi Afganistan yang dilanda perang.

"Anda tidak bisa memaksakan standar kehidupan dan perilaku politik pada orang lain," kata Putin.

ADVERTISEMENT

Putin pun meminta agar tiap negara hati-hati dan mencegah teroris yang masuk dengan kedok pengungsi Afghanistan.

Diketahui, Kanselir Jerman Angela Merkel menemui Presiden Rusia Vladimir Putin. Keduanya membahas krisis yang tengah terjadi di Afghanistan usai dikuasai Taliban.

Dilansir dari Associated Press, Angela Merkel terus menjalin kontak dengan Vladimir Putin dalam beberapa bulan terakhir. Selain soal Afghanistan, pertemuan keduanya juga membahas mengenai konflik di Ukraina.

"Meskipun kita tentu memiliki perbedaan yang mendalam hari ini, kita berbicara satu sama lain dan itu harus terus terjadi," kata Merkel.

Dubes Rusia Pernah Sebut Kabul Stabil di Bawah Taliban

Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Afghanistan, Dmitry Zhirnov, menyebut situasi di Kabul kini 'stabil' usai dikuasai kelompok Taliban. Dubes Zhirnov bahkan memuji perilaku Taliban dengan menyebut kelompok yang ditetapkan sebagai organisasi teroris di Rusia itu, membuat Kabul lebih aman dibandingkan pemerintah sebelumnya.

Seperti dilansir Reuters dan AFP, Selasa (17/8), komentar Dubes Zhirnov ini mencerminkan upaya terang-terangan Rusia untuk menjalin hubungan dengan Taliban, tanpa mengakui kelompok garis keras itu sebagai penguasa sah Afghanistan.

Berbicara kepada radio lokal Rusia, Ekho Moskvy, Dubes Zhirnov menyatakan dirinya terkesan dengan perilaku Taliban sejauh ini. Dia menggambarkan pendekatan kelompok itu sebagai 'baik, positif dan seperti urusan bisnis'. Dia juga menyebut Taliban mulai 'memulihkan ketertiban umum'.

"Situasinya damai dan baik dan semuanya telah tenang di kota. Situasi di Kabul sekarang di bawah Taliban jauh lebih baik daripada saat di bawah (Presiden) Asraf Ghani," sebut Dubes Zhirnov dalam pernyataannya pada Senin (16/8) malam waktu setempat.

(aik/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads