Ahmad Massoud, Oposisi Anti-Taliban Minta AS Suplai Senjata

Ahmad Massoud, Oposisi Anti-Taliban Minta AS Suplai Senjata

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 19 Agu 2021 18:28 WIB
Ahmad Massoud (AFP)
Ahmad Massoud (dok. AFP)
Kabul -

Ahmad Massoud, putra dari tokoh anti-Taliban paling terkemuka di Afghanistan, menyatakan dirinya memiliki pasukan untuk memberikan perlawanan efektif terhadap Taliban. Namun Massoud menyerukan kepada Amerika Serikat (AS) untuk menyuplai persenjataan dan amunisi bagi kelompok milisinya.

Seperti dilansir AFP, Kamis (19/8/2021), dalam tulisan editorial opini yang dimuat media terkemuka AS, The Washington Post, pada Rabu (18/8) waktu setempat, Massoud menyatakan 'Amerika masih bisa menjadi gudang senjata demokrasi terbesar' dengan mendukung pejuang milisi yang dipimpinnya.

"Saya menulis dari Lembah Panjshir hari ini, siap untuk mengikuti jejak ayah saya, dengan para pejuang mujahidin yang sekali lagi siap untuk menghadapi Taliban," kata Massoud dalam tulisannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ayah Massoud yang bernama Ahmad Shah Massoud dikenal sebagai 'Singa Panjshir' karena memimpin perlawanan terkuat terhadap Taliban dari markas kuatnya di area lembah yang terletak di sebelah timur laut Kabul, hingga dia dibunuh tahun 2001 lalu.

Lembah Panjshir yang dikenal dengan pertahanan alami yang dipenuhi pegunungan, tidak pernah jatuh ke tangan Taliban saat perang sipil terjadi tahun 1990-an silam. Wilayah ini juga tidak pernah bisa ditaklukkan oleh pasukan Soviet satu dekade sebelumnya. Sekarang, Panjshir menjadi satu-satunya wilayah tersisa di Afghanistan yang tidak dikuasai Taliban.

ADVERTISEMENT

Berharap mengikuti jejak sang ayah, Massoud menyatakan dirinya telah bergabung dengan mantan anggota pasukan khusus Afghanistan dan tentara dari militer Afghanistan yang merasa 'jijik dengan penyerahan diri para komandan mereka' pada Taliban.

Gambar yang beredar di media sosial menunjukkan momen saat Massoud bertemu dengan Wakil Presiden (Wapres) Amrullah Saleh yang terang-terangan menyatakan perlawanan terhadap Taliban. Keduanya diduga sedang menyusun gerakan gerilyawan untuk menghadapi Taliban.

Simak juga 'Charlotte Bellis, Jurnalis Wanita yang Curi Perhatian di Preskon Taliban':

[Gambas:Video 20detik]



Dalam tulisannya, Massoud menyatakan Taliban telah memberikan ancaman hingga keluar perbatasan Afghanistan. "Di bawah Taliban, Afghanistan tanpa diragukan akan menjadi titik nol bagi terorisme Islam radikal; rencana-rencana melawan demokrasi akan ditetaskan di sini sekali lagi," ujarnya.

Ditegaskan juga Massoud bahwa para pejuangnya siap menghadapi konflik yang akan datang, namun membutuhkan bantuan AS.

"Tapi kami membutuhkan lebih banyak senjata, lebih banyak amunisi dan lebih banyak pasokan," cetus Massoud.

Diketahui bahwa sejak mengambil alih kekuasaan, para petempur Taliban terlihat berpatroli sambil menenteng persenjataan, perlengkapan militer dan amunisi yang disita dari pasukan Afghanistan -- sebagian besar dipasok oleh AS.

Gambar dan video yang beredar di media sosial menunjukkan para petempur Taliban menenteng senapan serbu M4 dan M18, juga senapan sniper M24, saat berpatroli di jalanan dengan Humvee dari militer AS. Sebuah video lainnya menunjukkan mereka memakai seragam taktis milik pasukan khusus dengan gaya AS.

Lebih lanjut, Massoud menyebut bahwa setelah 20 tahun, AS dan Afghanistan telah saling berbagai 'gagasan dan perjuangan'. Dia meminta AS untuk terus mendukung 'perjuangan untuk kebebasan' bukannya menyerahkan Afghanistan kepada Taliban.

"Anda satu-satunya harapan kami yang tersisa," sebut Massoud dalam tulisannya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads