Taliban Berkuasa, IMF Setop Bantuan untuk Afghanistan

Taliban Berkuasa, IMF Setop Bantuan untuk Afghanistan

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 19 Agu 2021 11:44 WIB
Kelompok Taliban telah menguasai Afghanistan. Kini para militan Taliban terus berpatroli dengan membawa senjata laras panjang di kawasan Ibu Kota Afghanistan.
Ilustrasi -- Petempur Taliban berpatroli di Afghanistan usai mengambil alih kekuasaan (dok. AP Photo/Rahmat Gul)
Kabul -

Badan Dana Moneter Internasional (IMF) mengumumkan penghentian bantuan keuangan untuk Afghanistan setelah kelompok Taliban mengambil alih kekuasaan. Meski kini berkuasa, Taliban juga tidak akan memiliki akses terhadap sebagian besar uang tunai dan stok emas milik negara tersebut.

Seperti dilansir AFP, Kamis (19/8/2021), juru bicara IMF menuturkan bahwa pihaknya memutuskan untuk menangguhkan bantuan untuk Afghanistan di tengah ketidakjelasan status kepemimpinan di Kabul.

"Saat ini ada ketidakjelasan dalam komunitas internasional soal pengakuan pemerintahan di Afghanistan, sebagai konsekuensinya negara itu tidak bisa mengakses ... sumber daya IMF," tutur juru bicara IMF tersebut pada Rabu (18/8) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bantuan IMF untuk Afghanistan itu mencakup program pinjaman senilai US$ 370 juta yang sudah ada dan akses terhadap cadangan dalam bentuk Special Drawing Rights (SDT). "Seperti biasa, IMF dipandu oleh pandangan komunitas internasional," sebut seorang pejabat IMF yang tidak disebut namanya.

IMF pernah mengambil langkah serupa terhadap rezim lainnya yang tidak diakui, seperti yang terjadi di Venezuela.

ADVERTISEMENT

Gubernur Bank Sentral Afghanistan, Ajmal Ahmady, dalam pernyataan via Twitter menuturkan bahwa Da Afghanistan Bank (DAB) memiliki cadangan sekitar US$ 9 miliar, namun sebagian besar disimpan di luar negeri dan jauh dari jangkauan Taliban.

"Sesuai standar internasional, sebagian besar aset disimpan dalam bentuk aset yang aman, cair seperti keuangan dan emas," ucap Ahmady yang kabur dari Afghanistan pada Minggu (15/8) waktu setempat karena mengkhawatirkan keselamatannya saat Taliban berkuasa.

Simak video 'Presiden Afghanistan: Saya Tak Pernah Berniat Melarikan Diri':

[Gambas:Video 20detik]



Lebih lanjut disebutkan Ahmady bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau US Federal Reserve memegang US$ 7 miliar aset cadangan Afghanistan, termasuk US$ 1,2 miliar dalam bentuk emas, sementara sisanya disimpan di bank-bank asing lainnya termasuk Bank for International Settlements di Basel, Swiss.

Secara terpisah, seorang pejabat pemerintahan AS menuturkan pada AFP pada Senin (16/8) waktu setempat bahwa 'setiap aset bank sentral yang dimiliki pemerintah Afghanistan di Amerika Serikat tidak akan diberikan kepada Taliban'.

Soal laporan yang menyebut Taliban menanyai staf bank sentral soal lokasi aset-aset pemerintah Afghanistan, Ahmady menyatakan bahwa: "Jika itu benar -- sudah jelas mereka sangat perlu menambahkan ekonom ke dalam tim mereka."

Dia kembali menegaskan bahwa AS pada Jumat (13/8) lalu telah memotong pengiriman uang tunai ke Afghanistan saat situasi keamanan memburuk, yang mungkin telah memicu laporan bahwa Taliban mencuri cadangan karena bank-bank di negara itu tidak bisa mengembalikan dolar kepada para pemilik rekening.

"Harap dicatat bahwa cadangan internasional Afghanistan tidak pernah dikompromikan," tegas Ahmady, sembari menyebut bahwa cadangan itu disimpan dalam rekening yang 'mudah diaudit'.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads