PBB Mulai Evakuasi Sejumlah Staf dari Afghanistan

PBB Mulai Evakuasi Sejumlah Staf dari Afghanistan

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 19 Agu 2021 11:01 WIB
A United Nations flag flies outside the the European headquarters of the United Nations ahead of new round of meetings for the Syria talks in Geneva, Switzerland, March 16, 2016.  REUTERS/Denis Balibouse
Ilustrasi (dok. REUTERS/Denis Balibouse)
Kabul -

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mulai mengevakuasi sejumlah stafnya dari Afghanistan setelah kelompok Taliban kembali berkuasa. Proses evakuasi besar-besaran yang berlangsung di bandara Kabul diketahui diwarnai kekacauan saat ribuan warga Afghanistan membanjiri landasan agar bisa meninggalkan negaranya.

Seperti dilansir AFP, Kamis (19/8/2021), juru bicara PBB, Stephane Dujarric, menuturkan kepada wartawan bahwa badan dunia itu telah merelokasi sekitar 100 staf dari Afghanistan ke Almaty, Kazakhstan.

"Ini merupakan langkah sementara yang dimaksudkan untuk memampukan PBB untuk tetap memberikan bantuan kepada rakyat Afghanistan dengan gangguan seminimal mungkin, sementara pada saat yang sama, mengurangi risiko bagi para personel PBB," sebut Dujarric.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dujarric tidak menyebut secara spesifik apakah para staf yang direlokasi itu merupakan warga negara asing atau warga Afghanistan, atau kombinasi keduanya.

Jika mereka warga negara asing, maka akan mewakili sekitar sepertiga staf asing yang bekerja untuk Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA).

ADVERTISEMENT

Diketahui bahwa UNAMA mempekerjakan sekitar 300 warga negara asing di kantor pusatnya yang ada di Kabul. UNAMA juga mempekerjakan lebih dari 700 warga Afghanistan.

"PBB berkomitmen untuk tetap tinggal dan memberikan bantuan bagi rakyat Afghanistan pada saat mereka membutuhkan," tegas Dujarric.

"Kehadiran jarak jauh akan memberikan dukungan erat bagi keluarga PBB yang terus bekerja di lapangan di Afghanistan," imbuhnya.

Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan sejak Minggu (15/8) waktu setempat, nyaris dua dekade setelah mereka digulingkan oleh invasi militer pimpinan AS usai serangan 11 September 2001.

Keberhasilan Taliban dalam merebut kekuasaan hanya dalam waktu sepekan saja, setelah AS menarik tentaranya, telah memicu kekacauan di bandara Kabul di mana AS dan negara-negara sekutunya berupaya mengevakuasi ribuan warga mereka dengan aman.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads