Iran Siap Kerja Sama dengan China dan Rusia Soal Afghanistan

Iran Siap Kerja Sama dengan China dan Rusia Soal Afghanistan

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 19 Agu 2021 10:21 WIB
Irans new President-elect Ebrahim Raisi speaks during his press conference in Tehran, Iran, Monday, June 21, 2021. Raisi said Monday he wouldnt meet with President Joe Biden nor negotiate over Tehrans ballistic missile program and its support of regional militias, sticking to a hard-line position following his landslide victory in last weeks election. (AP Photo/Vahid Salemi)
Presiden Iran Ebrahim Raisi (Foto: AP Photo/Vahid Salemi)
Jakarta -

Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan bahwa pemerintahnya siap untuk bekerja sama dengan China dan Rusia untuk membangun "stabilitas dan perdamaian" di Afghanistan.

Kelompok Taliban telah berhasil merebut kota-kota besar Afghanistan hanya dalam 10 hari, dicapai dengan pertumpahan darah yang relatif sedikit, menyusul penarikan pasukan Amerika Serikat dari negara tersebut.

"Iran siap bekerja sama dengan China untuk membangun keamanan, stabilitas, dan perdamaian di Afghanistan dan berjuang untuk pembangunan, kemajuan, dan kemakmuran rakyatnya," kata Raisi kepada Presiden China Xi Jinping dalam panggilan telepon yang diprakarsai dari Beijing. Demikian menurut situs web resmi Raisi seperti diberitakan kantor berita AFP, Kamis (19/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu dalam panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Raisi juga menyatakan kesiapan Iran untuk "kerja sama apa pun guna membangun perdamaian dan ketenangan di Afghanistan".

"Kami percaya semua kelompok Afghanistan harus bekerja sama ... dan mengubah penarikan AS menjadi titik balik bagi perdamaian dan stabilitas abadi di Afghanistan," kata Raisi.

ADVERTISEMENT

Iran memiliki hubungan tegang dengan Taliban antara tahun 1996 ketika mereka mengambil alih kekuasaan dan 2001 ketika mereka digulingkan dalam invasi yang dipimpin Amerika Serikat terkait hubungan mereka dengan Al-Qaeda dan serangan 9/11.

Dalam beberapa bulan terakhir, Iran telah menekankan bahwa Taliban harus menjadi "bagian dari solusi masa depan" di Afghanistan.

Tonton Video: Biden Pastikan Tentara AS Tetap di Afghanistan Hingga Warga Dievakuasi

[Gambas:Video 20detik]



Sebelumnya pada hari Senin (16/8), Raisi mengatakan "kekalahan" dan penarikan pasukan AS harus "menawarkan kesempatan untuk memulihkan kehidupan, keamanan, dan perdamaian abadi" di Afghanistan.

Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan telah mengurangi personel diplomatiknya di Afghanistan, tetapi tetap membuka kedutaannya di Kabul, ibu kota Afghanistan.

Dalam percakapan via telepon dengan Xi dan Putin tersebut, Raisi juga meminta China dan Rusia untuk meningkatkan pengiriman vaksin COVID-19 ke Iran.

Raisi berharap Beijing akan "mempercepat pengadaan jutaan dosis yang dibeli" dan mengatakan kepada Putin bahwa Teheran meminta "lebih banyak pengiriman" atas "keadaan khusus" saat ini.

Secara resmi Iran telah mencatat hampir 4,6 juta kasus infeksi virus Corona termasuk lebih dari 99.000 kematian.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads