Taliban Kuasai Afghanistan, Warga Kabul Panik

Taliban Kuasai Afghanistan, Warga Kabul Panik

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 16 Agu 2021 11:12 WIB
Kabul -

Kelompok Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan setelah Presiden Ashraf Ghani meninggalkan negaranya, dan mengakui kelompok itu telah memenangkan perang selama 20 tahun. Kolapsnya pemerintahan dengan cepat ini, memicu ketakutan dan kepanikan warga yang ada di Kabul.

Seperti dilansir AFP, Senin (16/8/2021), ribuan orang berupaya meninggalkan Kabul dan melarikan diri dari kelompok yang dikenal dengan aliran garis kerasnya itu. Akibatnya, pada Senin (16/8) waktu setempat, situasi kacau terjadi di bandara Kabul yang dibanjiri orang-orang yang ingin kabur dari negara itu.

Kelompok Taliban mulai memasuki Kabul pada Minggu (15/8) malam waktu setempat, dengan tujuan 'memastikan keamanan'. Tiga sumber senior Taliban menuturkan bahwa para petempur mereka telah mengambil alih Istana Kepresidenan dan menggelar rapat keamanan di Kabul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi puluhan ribu orang yang mengungsi ke Kabul selama beberapa pekan terakhir, situasinya kini dipenuhi kekhawatiran dan ketakutan.

"Saya khawatir akan ada banyak pertempuran di sini," ucap seorang dokter, yang enggan disebut namanya, yang mengungsi ke Kabul dari Kunduz dengan 35 anggota keluarganya. "Saya lebih baik pulang ke rumah, di mana saya tahu itu telah berhenti," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Pasukan pemerintah Afghanistan kolaps tanpa dukungan militer Amerika Serikat (AS), yang melakukan invasi tahun 2001 sejak serangan 11 September dan menumbangkan Taliban atas dukungannya terhadap Al-Qaeda saat itu.

Namun AS ternyata gagal dalam membangun pemerintahan demokratis yang bisa melawan Taliban, meskipun telah menghabiskan dana miliaran dolar Amerika dan memberikan dukungan militer selama dua dekade terakhir.

Presiden AS, Joe Biden, bertekad menarik seluruh tentara AS dari Afghanistan pada akhir bulan ini, dengan bersikeras menyatakan tidak ada pilihan lain dan menyatakan tidak akan 'menyerahkan perang ini' kepada presiden selanjutnya.

Sementara itu, kelompok Taliban telah menyatakan perang telah berakhir usai para petempurnya mengambil alih Istana Kepresidenan Afghanistan di Kabul.

"Hari ini adalah hari besar bagi rakyat Afghanistan dan para mujahidin. Mereka telah menyaksikan buah dari upaya dan pengorbanan mereka selama 20 tahun," ucap juru bicara kantor politik Taliban, Mohammad Naeem, kepada Al Jazeera TV.

"Alhamdulillah, perang telah berakhir di negara ini," tegas Naeem.

Lebih lanjut dinyatakan Naeem bahwa jenis dan bentuk rezim baru di Afghanistan akan segera dijelaskan kepada publik. Dia menambahkan bahwa Taliban tidak ingin hidup dalam isolasi dan menyerukan hubungan internasional yang damai.

"Kami telah mencapai apa yang kami cari, yakni kebebasan negara kami dan kemerdekaan bagi rakyat kami," ucapnya.

"Kami tidak akan membiarkan siapapun memanfaatkan tanah kami untuk menargetkan siapapun, dan kami tidak ingin menyakiti yang lain," imbuh Naeem.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads