Kabar soal bakal mundurnya Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin santer jadi sorotan. Disebutkan perdana menteri yang menjabat lebih dari 17 bulan itu akan menyampaikan pengunduran dirinya besok.
detikcom merangkumkan sejumlah informasinya berikut ini:
Muhyiddin Akan Ajukan Pengunduran Diri Besok
Mundurnya Muhyiddin dari kursi perdana menteri Malaysia pertama kali dilaporkan kantor berita lokal MalaysiaKini, yang mengutip pernyataan seorang menteri, Mohd Redzuan Md Yusof. Menurut Mohd Redzuan, Muhyiddin telah memberi tahu anggota partainya tentang keputusannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan salah satu keputusannya itu lantaran merasa tak punya pilihan lain untuk mempertahankan kekuasaannya. Terlebih dengan tekanan akibat lonjakan kasus COVID-19 yang sedang melanda negeri Jiran tersebut.
"Besok (Senin) akan ada rapat kabinet khusus. Setelah itu, dia (Muhyiddin) akan menuju (istana) untuk mengajukan pengunduran dirinya," kata Mohd Redzuan kepada Malaysiakini, seperti dilansir Reuters, Minggu (15/8/2021).
Pihak Reuters sudah mencoba menghubungi Mohd Redzuan dan Kantor perdana menteri, namun belum ada tanggapan.
Dukungan Terhadap Muhyiddin Menurun
Diketahui Muhyiddin berkuasa sebagai Perdana Menteri sejak Maret 2020 lalu. Namun seiring berjalannya waktu, kekuasaannya mulai menghadapi tekanan, bahkan dari internal pemerintahannya sendiri.
Baru-baru ini, beberapa anggota parlemen dari partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) - blok terbesar dalam aliansi yang berkuasa - menarik dukungan.
Dengan begitu, usaha sang Perdana Menteri selama berminggu-minggu untuk menentang dorongan mundur berbagai pihak tak menunjukkan hasil positif. Padahal Muhyiddin juga sempat mengatakan akan membuktikan mayoritasnya di parlemen melalui mosi tidak percaya pada bulan September mendatang.
Simak juga video 'Ratusan Warga Malaysia Demo Desak PM Muhyiddin Mundur':
Pada Jumat (13/8) lalu, untuk pertama kalinya Muhyiddin pun mengakui kini tidak memiliki mayoritas dukungan lagi. Upaya terakhirnya untuk membujuk oposisi dengan menjanjikan reformasi politik dan memberikan dukungan pada sidang parlemen pada September nanti pun ditolak dengan suara bulat.
Jika pengunduran diri Muhyiddin Yasin benar dikonfirmasi, hal ini akan mengakhiri 17 bulan penuh gejolak masa jabatan Muhyiddin. Tindakannya tersebut juga akan membawa Malaysia kepada ketidakpastian kekuasaan saat sedang berusaha melawan lonjakan COVID-19 dan penurunan ekonomi.
Hingga kini belum ada desas-desus soal siapa calon kuat yang akan menggantikan posisi Muhyiddin Yasin jika benar-benar mundur. Pasalnya, tidak ada anggota parlemen yang memiliki mayoritas yang jelas di parlemen, atau apakah pemilihan dapat diadakan di Malaysia di tengah pandemi COVID-19
.
Terkait pergantian Perdana Menteri, hal ini juga akan tetap bergantung pada keputusan Raja Al-Sultan Abdullah.