Rumah sakit di Lebanon kewalahan dan tak mampu menangani para korban yang terluka parah dalam insiden ledakan tangki bahan bakar. Mereka harus dirawat di rumah sakit luar negeri untuk menyelamatkan nyawanya.
Menteri Kesehatan Lebanon Hamad Hassan mengatakan kasus luka bakar parah mungkin memerlukan perawatan cepat di luar negeri untuk menyelamatkan nyawa para korban.
"Kami membutuhkan bantuan segera untuk mengevakuasi beberapa yang terluka di luar negeri.. ada kasus (luka bakar) di luar kemampuan rumah sakit Lebanon untuk menanganinya," katanya seperti dilansir Reuters, Minggu (15/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui menurut seorang pejabat Asosiasi Medis Islam, Rashid Maqsood, beberapa korban luka bakar saat ini dikirim ke rumah sakit di dekat Tripoli. Sementara yang lain dikirim ke Beirut.
Ledakan terjadi pada Minggu pagi waktu setempat di kota Altalil, di wilayah Akkar, yang merupakan salah satu daerah termiskin di Lebanon. Belum diketahui pasti penyebab ledakan yang menambah carut-marutnya kondisi Lebanon setelah dinyatakan krisis ekonomi oleh Bank Dunia.
"Sekitar 200 orang berada di dekatnya pada saat ledakan," kata saksi mata.
Kini ada 22 orang tewas dan 79 lainnya mengalami luka bakar. Dari sejumlah korban, diketahui ada personel tentara dan pasukan keamanan.
Menurut sumber militer dan keamanan, para tentara telah menyita tangki penyimpanan bahan bakar yang disembunyikan oleh pedagang gelap dan sedang membagikan bensin kepada warga ketika ledakan terjadi.
Tonton Video: Hizbullah Siap Balas Semua Serangan Israel ke Lebanon
Penyebab Ledakan Masih Jadi Tanda Tanya
Ada sejumlah versi yang menyebut soal penyebab ledakan tersebut.
"Ada banyak orang dan kemudian terjadi pertengkaran di antara mereka sehingga memicu penembakan. Tembakan kemudian mengenai tangki bensin dan meledak," kata seorang sumber keamanan.
Saluran TV lokal, Al-Jadeed mengutip seorang saksi mata di lokasi ledakan. Ledakan disebut berawal dari seseorang yang menyalakan korek api.
Seorang saksi mata lainnya menyebut ledakan terjadi usai banyak warga Akkar marah dan berkumpul di lokasi. Mereka kemudian membakar dua truk sampah.
Presiden Lebanon Michel Aoun menyampaikan belasungkawa atas insiden tersebut melalui Twitter dan menyebut "tragedi yang menimpa Akkar kita tercinta ini telah membuat hati semua orang Lebanon terluka". Dia juga menambahkan pihaknya telah meminta pengadilan untuk menyelidiki penyebab terjadinya ledakan tersebut.