Tentara Amerika Serikat (AS) tiba di Kabul, Afghanistan pada Sabtu (14/8). Gelombang baru kedatangan para personel militer tersebut ditugaskan untuk melakukan evakuasi para pegawai kedutaan AS dan sejumlah warga sipil Afghanistan yang bekerja untuk tentara AS, di tengah kian dekatnya Taliban ke ibu kota.
Diketahui kontingen awal tentara AS tiba di Afghanistan pada Jumat (13/8). Kedatangan mereka mendorong peningkatan operasi AS di tanah Afghanistan.
Bill Urban, juru bicara Komando Pusat AS, mengatakan tentara akan "terus" tiba di Afghanistan. Meski begitu pihaknya tidak menyebutkan detil berapa banyak tentara yang sejauh ini sudah di Afghanistan, juga tidak menjelaskan apakah evakuasi sudah dimulai atau belum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Amerika Serikat akan mengirimkan "ribuan tentara per hari" setelah mengerahkan 3.000 personel ke Kabul sebelum akhir pekan berakhir," demikian disampaikan Juru bicara Pentagon, John Kirby pada Jumat (13/8) lalu seperti dilansir AFP, Minggu (15/8/2021).
Hingga pekan ini, hampir 4.200 orang masih bekerja di Kedutaan Besar AS di Kabul.
Selain itu, ribuan warga Afghanistan yang bekerja untuk AS selama 20 tahun --berprofesi sebagai penerjemah, pengemudi dan keluarganya-- berusaha untuk pergi sesegera mungkin, takut akan pembalasan Taliban. Mereka mencari visa imigran khusus (SIV) untuk bisa tinggal di Amerika Serikat.
Menurut perkiraan Pentagon, ada sekitar 30.000 orang yang perlu dievakuasi sebelum AS selesai menarik seluruh pasukannya di Afghanistan pada 31 Agustus, batas waktu yang ditetapkan oleh Presiden AS Joe Biden.
"Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris berunding melalui konferensi video dengan tim keamanan nasional mereka untuk membahas upaya berkelanjutan penarikan warga sipil kami di Afghanistan, mengevakuasi pelamar SIV, dan memantau situasi keamanan," kata seorang pejabat Gedung Putih.
Presiden AS, Joe Biden juga mewanti-wanti Taliban agar tidak mengganggu proses evakuasi warga sipil di Afghanistan. Jika mengganggu, Biden mengancam akan mengirimkan 5 ribu tentara ke negara tersebut.
Wanti-wanti dari Biden ini disampaikan usai gerilyawan Taliban merebut kota utama Mazar-i-Sharif di sisi utara Afghanistan dan melanjutkan perjalanan cepat mereka menuju Ibu Kota Kabul.
Sementara itu, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani berjanji pada hari Sabtu untuk tidak membiarkan "perang yang dipaksakan terhadap orang-orang menyebabkan lebih banyak kematian,". Dia juga mengatakan tengah berkonsultasi untuk mencoba membantu mengakhiri perang, tanpa memberikan rincian.
Lihat Video: Biden Pastikan Tetap Tarik Pasukan Walau Afganistan 'Dikepung' Taliban