Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Kabul, Afghanistan, memerintahkan para staf untuk memusnahkan materi-materi sensitif yang bisa disalahgunakan untuk propaganda Taliban. Perintah ini disampaikan saat Taliban dilaporkan semakin mendekati Kabul usai merebut kota-kota penting lainnya.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (14/8/2021), memo untuk staf Kedubes AS di Kabul menyebutkan bahwa manajer fasilitas pada kedutaan mengarahkan para staf untuk menggunakan insinerator (tungku perapian atau tempat pembakaran sampah) dan tempat pembuangan lainnya untuk dokumen-dokumen dan peralatan.
"Tolong sertakan juga barang-barang dengan logo kedutaan atau lembaga-lembaga, bendera Amerika atau barang-barang yang bisa disalahgunakan dalam upaya-upaya propaganda," demikian bunyi memo tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS, secara terpisah, menyebut Kedubes AS di Kabul sedang melakukan upaya 'pengurangan'.
"Pengurangan di pos-pos diplomatik kita di seluruh dunia mengikuti prosedur operasional standar yang dirancang untuk meminimalisasi jejak kita di berbagai kategori, termasuk staf, peralatan dan pasokan," sebut juru bicara yang tidak disebut namanya itu.
Memo untuk staf Kedubes AS di Kabul itu menandai kekhawatiran AS terhadap keselamatan misi diplomatiknya usai Presiden Joe Biden memerintahkan penarikan tentara AS dari Afghanistan demi mengakhiri operasi militer selama 20 tahun terakhir.
Pekan ini, Taliban berhasil merebut Kandahar di selatan dan Herat di barat, yang merupakan kota terbesar kedua dan ketiga di Afghanistan.
Laporan Associated Press menyebut bahwa Taliban sejauh ini telah menguasai 12 dari total 34 ibu kota provinsi di Afghanistan dalam serangan selama sepekan terakhir.
Simak video 'Krisis Kemanusiaan di Afganistan Akibat Kepungan Taliban':