Di tengah kekhawatiran banyak pihak, Pentagon atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) menegaskan bahwa Kabul, ibu kota Afghanistan, tidak menghadapi 'ancaman segera' dari Taliban. Dinyatakan Pentagon bahwa Taliban berniat mengepung Kabul setelah berhasil merebut kota-kota penting lainnya.
"Kabul saat ini tidak berada dalam dalam situasi ancaman yang akan segera terjadi," tegas juru bicara Pentagon, John Kirby, seperti dilansir AFP, Sabtu (14/8/2021).
"Namun jelas, jika Anda melihat pada apa yang telah dilakukan Taliban, Anda bisa melihat bahwa mereka berupaya mengisolasi Kabul," cetusnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini tidak berbeda dengan cara mereka beroperasi di wilayah-wilayah lainnya, mengisolasi ibu kota provinsi dan terkadang mampu memaksakan penyerahan diri tanpa perlu banyak pertumpahan darah," terang Kirby dalam pernyataan kepada wartawan.
Pekan ini, Taliban berhasil merebut Kandahar di selatan dan Herat di barat, yang merupakan kota terbesar kedua dan ketiga di Afghanistan. Taliban terlibat pertempuran sengit dengan pasukan pemerintah Afghanistan setelah AS dan negara-negara Barat lainnya menarik pasukan militer mereka dari negara tersebut.
Laporan Associated Press menyebut bahwa Taliban sejauh ini telah menguasai 12 dari total 34 ibu kota provinsi di Afghanistan dalam serangan selama sepekan terakhir. Kemajuan pesat yang didapat Taliban dalam waktu singkat ini mengejutkan banyak pihak.
Sebelumnya laporan Arab News juga menyebut Taliban menyerbu area-area penting di Provinsi Logar yang berarti kelompok ini semakin dekat dengan Kabul. Kedutaan Besar sejumlah negara Barat, termasuk AS, dan badan bantuan kemanusiaan mulai mengevakuasi para staf sipil dari Afghanistan pada Jumat (13/8) waktu setempat.
Simak video 'AS Gunakan Bandara Kabul untuk Evakuasi Pejabatnya':