International Updates

Trump Salahkan Biden Soal Taliban, Penembakan di Kamp Militer Malaysia

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 13 Agu 2021 18:02 WIB
Donald Trump dan Joe Biden (Foto: AP Photo/Patrick Semansky, File)
Jakarta -

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyalahkan penggantinya, Presiden Joe Biden, atas semakin merajalelanya Taliban di Afghanistan setelah penarikan tentara AS dilakukan. Trump menyebut gelombang kekerasan Taliban yang kini meningkat di Afghanistan 'tidak bisa diterima'.

Seperti dilansir AFP, Jumat (13/8/2021), Trump menyebut penarikan tentara AS dari Afghanistan akan menjadi 'penarikan yang jauh berbeda dan jauh lebih sukses' jika dirinya masih menjabat Presiden AS. Diketahui bahwa Biden menetapkan 31 Agustus sebagai batas akhir penarikan tentara AS dari Afghanistan.

Diketahui bahwa AS di bawah Trump menengahi kesepakatan dengan Taliban di Doha, Qatar, tahun 2020 lalu. Kesepakatan itu mengatur penarikan seluruh tentara AS pada Mei 2021 sebagai pertukaran dengan jaminan keamanan dari kelompok Taliban.

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Jumat (13/8/2021):

- Evakuasi Staf Kedutaan di Afghanistan, AS Kerahkan 3 Ribu Tentara

Amerika Serikat (AS) akan mengurangi jumlah staf yang ditugaskan di Kedutaan Besar (Kedubes) di Kabul, Afghanistan, saat semakin meluasnya tindak kekerasan oleh kelompok Taliban. Untuk membantu dan mengamankan evakuasi para staf diplomatik AS itu, sekitar 3.000 akan dikirimkan ke bandara Kabul pekan ini juga.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (13/8/2021), kabar pengurangan staf diplomatik AS di Afghanistan ini menjadi pertanda kekhawatiran paling signifikan dari pemerintahan Presiden Joe Biden soal situasi keamanan dan kegagalan pemerintah Afghanistan dalam menjaga keamanan di kota-kota penting di wilayahnya.

"Kami telah mengevaluasi situasi keamanan setiap hari untuk menentukan cara terbaik bagaimana menjaga mereka yang bertugas di kedutaan tetap aman," ucap juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, kepada wartawan.

- Filipina Perpanjang Larangan Masuk Pelancong dari 10 Negara Termasuk RI

Pemerintah Filipina memperpanjang larangan masuk bagi semua pelancong yang berasal dari 10 negara, termasuk Indonesia, hingga 31 Agustus mendatang. Perpanjangan ini dilakukan di tengah meningkatnya kasus-kasus infeksi virus Corona varian delta di seluruh Filipina.

Hal tersebut diumumkan oleh juru bicara kepresidenan Harry Roque, hari ini seperti diberitakan Reuters dan Channel News Asia, Jumat (13/8/2021).

Varian Delta telah menyebar di Filipina, di mana 627 kasus telah dilaporkan, termasuk 11 kematian.

- Pelaku Penembakan Brutal di Inggris Kelahiran AS, Posting Kata-kata Trump

Pelaku penembakan brutal di Plymouth, Inggris, diidentifikasi sebagai Jake Davison yang mengklaim lahir di Amerika Serikat (AS). Davison dilaporkan pernah mengutip kata-kata mantan Presiden AS, Donald Trump, via media sosialnya.

Seperti dilansir BBC dan Express.co.uk, Jumat (13/8/2021), sedikitnya lima orang tewas dalam penembakan brutal di area Keyham, Plymouth, pada Kamis (12/8) malam waktu setempat. Para korban tewas terdiri atas tiga perempuan dan dua laki-laki.

Simak video 'Biden Pastikan Tetap Tarik Pasukan Walau Afganistan 'Dikepung' Taliban':






(ita/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork