Otoritas China menolak seruan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memperbarui penyelidikan asal-usul virus Corona (COVID-19). China menegaskan pihaknya mendukung upaya-upaya 'ilmiah' bukannya 'politik' dalam mencari tahu bagaimana virus Corona bermula.
Seperti dilansir AFP, Jumat (13/8/2021), WHO pada Kamis (12/8) waktu setempat, mendorong China untuk membagikan data mentah dari kasus-kasus awal Corona di wilayahnya untuk menghidupkan kembali penyelidikan asal-usul Corona.
Dalam tanggapannya pada Jumat (13/8) waktu setempat, otoritas China memberikan reaksi keras dengan menegaskan kembali posisinya bahwa penyelidikan awal sudah cukup. China juga menyebut seruan data lanjutan lebih dimotivasi oleh politik bukannya penyelidikan ilmiah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menentang penelusuran politik ... dan mengabaikan laporan bersama (WHO)," tegas Wakil Menteri Luar Negeri China, Ma Zhaoxu, kepada wartawan setempat, merujuk pada laporan yang dirilis setelah tim pakar WHO mengunjungi Wuhan, China pada Januari lalu.
"Kami mendukung penelusuran ilmiah," imbuhnya.
Laporan bersama antara tim pakar WHO dan ilmuwan China itu menyebut bahwa virus Corona melompat dari kelelawar ke manusia melalui seekor hewan perantara menjadi skenario paling mungkin.
Sementara dugaan kebocoran dari laboratorium virologi di Wuhan dinyatakan 'sangat tidak mungkin' terjadi.