Puluhan ribu warga Jepang diimbau mengungsi saat hujan deras dengan tingkat curah 'belum pernah terjadi sebelumnya' mengguyur wilayah barat negara tersebut. Hujan deras ini meningkatkan risiko terjadinya banjir dan tanah longsor.
Seperti dilansir AFP, Jumat (13/8/2021), badan prakiraan cuaca setempat memperkirakan hujan deras ini akan berlanjut selama beberapa hari ke depan di sebagian besar wilayah Jepang, mulai dari wilayah Tohoku di utara hingga wilayah Kyushu di selatan.
"Ada kemungkinan bahwa bencana besar akan terjadi (dalam beberapa hari ke depan)," demikian bunyi imbauan Badan Meteorologi Jepang (JMA), dalam konferensi pers darurat yang disiarkan televisi nasional NHK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di kota Unzen, Prefektur Nagasaki, laporan pejabat setempat menyebut dua rumah warga terkena tanah longsor dengan seorang wanita berusia 50-an tahun dikhawatirkan meninggal dunia.
Hujan paling deras dilaporkan mengguyur prefektur Hiroshima, di mana perintah evakuasi dirilis untuk sedikitnya 69.500 orang dan peringatan banjir telah diumumkan.
"Kita telah merilis peringatan hujan deras khusus. Ini merupakan level hujan deras yang tidak pernah kita alami sebelumnya," demikian bunyi peringatan JMA untuk kota Hiroshima.
Para pejabat JMA juga menyebut hujan deras di beberapa wilayah lainnya 'belum pernah terjadi sebelumnya'.
Secara terpisah, Kementerian Urusan Pertanahan memperingatkan bahwa ketinggian air di tiga sungai lokal, yakni dua di Hiroshima dan satu di Kumamoto, mencapai ketinggian sangat tinggi.
Dalam pernyataannya, para ilmuwan menyebut bahwa perubahan iklim semakin meningkatkan risiko hujan deras di wilayah Jepang dan lainnya, karena atmosfer yang lebih hangat menahan lebih banyak air.
Bulan lalu, hujan deras yang mengguyur Jepang memicu tanah longsor mematikan di kota Atami yang menewaskan sedikitnya 21 orang. Tahun 2018 lalu, lebih dari 200 orang tewas saat banjir menggenangi wilayah Jepang bagian barat saat musim penghujan tahunan.