Pemerintah Jerman akan berhenti mengirimkan bantuan keuangan ke Afghanistan jika kelompok Taliban berhasil merebut kekuasaan di negara itu.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Kamis (12/8/2021), berbicara kepada media Jerman, ZDF, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan Taliban tahu bahwa Afghanistan tidak dapat bertahan tanpa bantuan internasional.
"Kita tidak akan mengirim satu sen lagi ke negara ini (Afghanistan) jika Taliban mengambil kendali penuh, memperkenalkan hukum Syariah dan mengubahnya menjadi kekhalifahan," kata Maas.
Jerman mengirimkan bantuan ke Afghanistan senilai 430 juta euro (US$ 504 juta) setahun, menjadikannya sebagai salah satu donor terbesar ke negara yang dilanda konflik itu.
Sejak pasukan internasional di bawah pimpinan Amerika Serikat mulai menarik diri dari Afghanistan pada Mei lalu, Taliban telah menguasai sebagian besar wilayah.
Baru-baru ini, Taliban merebut ibu kota provinsi Ghazni, yang hanya berjarak sekitar 150 kilometer dari Kabul, ibu kota Afghanistan.
Maas merujuk kembali pada keputusan Amerika Serikat untuk menarik diri dari negara itu, ketika ditanya tentang kemajuan gerakan Taliban di negara itu.
"Ini berarti bahwa semua pasukan NATO harus meninggalkan negara itu juga, karena tanpa kemampuan Amerika ... tidak ada negara yang dapat mengirim tentara mereka ke sana dengan aman," kata Maas.
Maas menambahkan bahwa pemerintah Jerman telah mempertimbangkan gagasan untuk misi yang lebih lama di Afghanistan, tetapi "tidak dapat bertindak di luar NATO".
Tentara Jerman dikerahkan sebagai bagian dari pasukan NATO di Afghanistan selama hampir 20 tahun hingga Juni lalu.
(ita/ita)