Diketahui bahwa kemunculan wabah terbaru di Nanjing berawal dari penularan di antara penumpang sebuah penerbangan dari Moskow, Rusia, yang kemudian meluas ke pekerja kebersihan bandara, sebelum menyebar ke wilayah lainnya. Pencegahan dan pengendalian epidemi yang tidak efektif di bandara Nanjing ditetapkan sebagai pemicu wabah terbaru ini.
Di kota wisata Zhangjiajie yang ada di Provinsi Hunan, sedikitnya 20 pejabat dan pemegang jabatan publik dihukum karena dianggap lalai mencegah penyebaran Corona varian Delta. Kota Zhangjiajie disebut sebagai salah satu hot spot penularan lokal varian Delta, dengan sebuah pertunjukan lokal untuk turis memicu penyebaran luas hingga ke sedikitnya delapan provinsi dan wilayah China lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puluhan pejabat yang dihukum di Zhangjiajie terdiri atas para pejabat tinggi distrik dan departemen kesehatan setempat, kemudian para staf manajemen rumah sakit yang mengurusi tes Corona hingga para personel yang mengurusi acara pertunjukan lokal untuk para turis tersebut.
Dua kota lainnya yang dilanda wabah terbaru, Zhengzhou di Provinsi Henan dan Yantai di Provinsi Shandong, juga mengumumkan hukuman disiplin untuk para pejabat di wilayah masing-masing yang dianggap tidak efektif dalam penanggulangan dan pengawasan upaya pencegahan dan pengendalian Corona.
Sekretaris Partai Komunis pada Komisi Kesehatan Zhengzhou, Fu Guirong, dicopot dari jabatannya. Ketua Partai Komunis pada Rumah Sakit Rakyat Keenam Zhengzhou, yang tidak disebut namanya, juga dicopot dari jabatannya. Rumah sakit ini khusus merawat pasien Corona yang baru tiba dari luar negeri. Pengumuman soal hukuman ini disampaikan pada 31 Juli, atau sehari setelah kasus pertama terdeteksi di Zhengzhou.
Komisi Kesehatan Zhengzhou didorong untuk melakukan penyesuaian manajemen rumah sakit setelah banyak kasus Corona, bergejala maupun tanpa gejala, didapati terkait dengan rumah sakit, termasuk petugas kebersihan, staf medis, pasien rawat inap dan pendamping mereka.
Kepala distrik Laishan di Yantai dicopot dari jabatannya karena dianggap gagal mewujudkan upaya pencegahan dan pengendalian epidemi di wilayahnya.
(nvc/ita)